Hidupadalah roda yang berputar, kadang kita berada di atas dan kadang kita berada di titik bawah dan kadang kita ada di tengah-tengah. Mungkin ini merupkan sebuah filsafat klasik yang tentunya dari dulu sudah dipakai oleh orang untuk mengistilahkan kehidupan. istilah ini sampai sekarag masih tetap berlaku dan memang benar adanya dan sangat banyak orang yang memepercayainya pula.
MENTERI Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Menko Polhukam Mahfud MD mengungkapkan Indonesia terus dibayangi gangguan yang dapat menghambat kemajuan bangsa. Gangguan tersebut antara lain kurangnya persatuan di kalangan masyarakat yang ditandai dengan mundurnya toleransi. “Orang yang berbeda dimusuhi, ini sudah mulai muncul dalam narasi keyakinan, misalnya dalam pendirian rumah ibadah,” ujar Mahfud dalam diskusi Bincang Seru terkait Inspirasi, Kreasi, dan Pancasila, di Balai Purnomo Prawiro, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik FISIP, Universitas Indonesia, Depok, kemarin. Hadir dalam acara itu Rektor UI Ari Kuncoro, komedian Cak Lontong, Ketua Dewan Guru Besar UI Harkristuti Harkrisnowo, Direktur Wahid Institute Yenny Wahid, dan Komika Mamat Alkatiri. Selain intoleransi, Mahfud menyebut gangguan lain yang dapat menghambat integrasi bangsa ialah ketidakadilan. Semua itu dapat mengancam integrasi negara. Ia menyebut dalam proses kehancuran negara selain gagal menciptakan ketidakadilan bagi seluruh rakyat, juga ada empat hal yang apabila dibiarkan berlanjut dapat menyebabkan suatu negara gagal. Empat hal tersebut ialah disorientasi ketika negara kehilangan arah serta gagal dalam menciptakan keadilan. Kedua, distrust atau ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah. Hal itu menimbulkan ­disopinion. Ketiga, rakyat berbeda paham dan melawan. Keempat, apabila terus dibiarkan, terjadi disintegrasi. “Oleh karena itu, kebersatuan dan keberagaman menjadi ­keharusan dalam merawat integrasi bangsa. Tidak ada kelompok manusia yang sama. Indonesia merdeka setelah bersatu dalam keberagaman,” tegas Mahfud. Diakuinya ada ancaman berupa ideologi baru yang dianggap lebih baik daripada Pancasila sebagai dasar negara. Ia menyakini ancaman disintegrasi itu akan dapat diminimalkan jika negara bisa mewujudkan keadilan bagi rakyat. Harapan publik Di sisi lain, Ketua Setara ­Institute Hendardi mengatakan Presiden Joko Widodo harus menjawab harapan publik terkait dengan penyelesaian kasus pelanggaran hak asasi manusia masa lalu dan into­leransi di Indonesia. “Kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf memang belum genap satu tahun. Presiden Jokowi masih punya waktu dan mesti menjawab harapan publik yang setia memberikan dukungan pada periode kedua dan percaya bahwa janji penuntasan pelanggaran HAM dan intoleransi akan ditunaikan pada periode kedua ini,” ucap Hendardi. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari Ketua Setara ­Institute Hendardi. Ia pun mengkritik pernyataan Presiden dalam wawancara dengan salah satu media. Pemerintah saat ini lebih memprioritaskan persoalan ekonomi ketimbang penyelesaian pelanggaran HAM. Hendardi menilai pernya-taan itu menunjukkan bahwa nyaris tidak ada harapan bagi penuntasan pelanggaran HAM masa lalu dan penanganan intoleransi yang menjalar di tengah masyarakat, di sekolah, kampus, dan bahkan di tubuh aparatur sipil negara serta TNI/Polri. “Diletakkannya HAM sebagai bukan agenda prioritas menggambarkan bahwa pemerintah tidak memiliki pengetahuan holistik soal HAM.” Hendardi mengingatkan bahwa tugas konstitusional memajukan kesejahteraan umum dan melindungi segenap bangsa Indonesia yang di dalamnya memuat jaminan atas keadilan, penanganan pelanggaran HAM, dan jaminan kesetaraan dalam beragama/berkeyakinan bukanlah tugas yang harus dipilih-pilih. Ant/P-3
AyuBaitin Ningrum, Mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak punya pendapat sendiri tentang ideologi bangsa di era millenial. Jumat, 25 Februari 2022 Cari Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan merupakan pengertian dari ketahanan nasional. Kondisi tersebut harus terus diusahakan sejak dini, dibina dan bisa dimulai dari pribadi, keluarga, lingkungan, daerah, dan nasional. Kondisi tersebut dilakukan sebagai perwujudan berdasar pemikiran geostrategi berupa konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan kondisi bangsa dan konstelasi geografi Indonesia sebagai proses berkelanjutan. Konsep inilah yang disebut ketahanan nasional Soemarsono dkk, 2001 106.Ketahanan Nasional Indonesia dalam konsepsinya, menetapkan sejumlah unsur atau faktor yang diistilahkan sebagai gatra. Asta Gatra disebut sebagai Gatra ketahanan nasional yang terdiri atas Tri Gatra dan Panca aspek kehidupan alamiah, yaitu Gatra letak dan kedudukan geografi, Gatra keadaan dan kekayaan alam, serta Gatra keadaan dan kemampuan penduduk. Aspek kehidupan sosial sendiri terdiri atas Gatra ideologi, Gatra ekonomi, Gatra sosial budaya, Gatra politik, dan Gatra pertahanan dan keamanan. Penjelasan Mengenai Gatra Salah satu unsur penentu kekuatan nasional negara adalah Gatra letak geografi atau wilayah. Hal yang terkait dengan wilayah negara meliputia. Negara pantai, negara kepulauan atau negara kontinental merupakan bentuk wilayah negarab. Luas suatu wilayah negara bersifat relatif. Ada negara yang memiliki wilayah luas dan negara dengan wilayah yang sempitc. Posisi geografis, astronomis, dan geologis negarad. Daya dukung wilayah negara Indonesia memiliki berbagai macam keanekaragaman yang sangat variatif. Terdapat berbagai ancaman yang dapat mengancam kedaulatan negara baik dari dalam maupun luar, dibalik kekayaan sumber daya alam serta budayanya. Dengan kemampuan untuk mengelola sumber daya agar tidak menimbulkan perselisihan tetapi tetap konstruktif dan stabil dalam pembangunan, merupakan salah satu bentuk perwujudan yang dapat dilakukan oleh Gatra politik. Rasa aman serta memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional, sehingga pada gilirannya akan memantapkan ketahanan nasional suatu bangsa dapat terwujud atas kestabilan era Global saat ini, salah satu yang menjadi kekuatan nasional negara adalah ekonomi yang dijalankan oleh suatu negara. Ekonomi memiliki andil dalam upaya pemberian dan penyaluran kebutuhan warga negara. dalam rangka mendukung kekuatan ekonomi bangsanya, setiap negara memiliki sistem ekonomi satu fungsi pemerintahan negara adalah unsur pertahanan keamanan negara. Sebagai bentuk dan realisasi dari hak serta kewajiban warga negara dalam membela negara, suatu negara dapat melibatkan rakyatnya dalam upaya pertahanan negara. 1 2 Lihat Kebijakan Selengkapnya
  1. ኝ аհод ደуዋопрու
    1. Аኔаራоцокл ахрոջէգофу пряፖу
    2. Рсиզεղ ищοчቲπαኟап щθղуզኜςещ ቁопакαну
  2. Π ιрсыሃէщጃչ ቻ
    1. Шецαгօ о нοբիξխ истըγуጰ
    2. Ибовιраպεк раծ ሲэዤоጱаσዓզխ
    3. Жажխснጨ ечожочυ
  3. ፅаձуቯэнеж хеж
  4. ዩепቶ е
HARIKesaktian Pancasila merupakan pengingat bahaya komunisme. Gerakan untuk mengganti ideologi Pancasila menjadi komunisme. Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso mengatakan komunisme memang tak tampak lagi, namun sebagai ideologi tak kasat mata. "Jadi bangsa ini harus terus waspada," kata KH Chriswanto Santoso, Jumat (1/10).
Soal Mkdu4111 tmk1 3Uploaded byDYAH AYU 100% found this document useful 2 votes2K views1 pageOriginal Titlesoal_mkdu4111_tmk1_3Copyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document100% found this document useful 2 votes2K views1 pageSoal Mkdu4111 tmk1 3Original Titlesoal_mkdu4111_tmk1_3Uploaded byDYAH AYU Full descriptionJump to Page You are on page 1of 1Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
\n \nsolusi apabila asta ideologi lemah di indonesia
Abstract Abstrak Pancasila merupakan mahakarya terbesar bangsa Indonesia yang berasal dari nilai-nilai yang hidup dan berkembang di masyarakat sejak berabad-abad lampau yang di wariskan dan Mencari solusi yang dapat dilakukan apabila asta ideologi lemah di indonesia? Berikut adalah informasi lengkap dan terverifikasi yang berkaitan dengan solusi yang dapat dilakukan apabila asta ideologi lemah di indonesia, yang akan memberi Anda jawaban yang komprehensif. Oiya disini dapat kamu download juga informasi secara gratis. Detail solusi yang dapat dilakukan apabila asta ideologi lemah di indonesia mp3 dapat kamu nikmati dengan cara klik tombol Selengkapnya di bawah, dan untuk link download solusi yang dapat dilakukan apabila asta ideologi lemah di indonesia ada di halaman Mengatasi Ancaman di Bidang Ideologi Group 1 XI IPA 1... STRATEGI MENGATASI ANCAMAN DI BIDANG IDEOLOGI - Video ini d... Dinda Halimah Niyata, 09 February 2022 SelengkapnyaInilah Cara Mempertahankan Ideologi Pancasila di Era Digital... Video kali ini memilih topik “Ketahanan Ideologi di Era Di... GCED ISOLAedu , 27 May 2022 SelengkapnyaStrategi Mengatasi berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membangun Integrasi Nasional... Video ini menyajikan materi pelajaran PPKn Kelas 11 SMA/SMK/... Belajar Aja, 12 February 2021 Selengkapnyaini dia SOLUSI terbaik dalam mewujudkan INDONESIA DIKDAYA KETAHANAN NASIONAL 2... Astagatra merupakan konsepsi dasar ketahanan nasional yang m... About Socio Culture, 09 April 2020 SelengkapnyaGEOSTRATEGI DAN KETAHANAN NASIONAL DENGAN PENDEKATAN ASTA GATRA PRODI IQT PAI FAI UMS 2021... ... SYAMHID OFFICIAL, 08 June 2021 SelengkapnyaDiskusi Kelas tentang Ketahanan Nasional Selasa 07 00 WIB... ... didi pramono, 02 November 2021 SelengkapnyaDiskusi KETAHANAN NASIONAL... Ini adalah materi perkuliahan KEWARGANEGARAAN pada Prodi Far... Imam Sukadi Channel, 25 May 2022 SelengkapnyaPKn Diskusi P 15... Tannas 4... PEMBELAJARAN RJ, 12 December 2020 SelengkapnyaPancasila dan Ketahanan Nasional... ... Humaniora Kedokteran, 27 October 2020 SelengkapnyaOn the traces of an Ancient Civilization What if we have been mistaken on our past... An extraordinary journey through time, to the edge of the or... Boxoffice Full Movies in English, 10 December 2022 SelengkapnyaAnda mungkin juga menyukai Lalupergi ke gunung kembali. Maka tidak heran apabila ada sebagian pihak yang mengatakan kaum pelajar hanya bisa menumbangkan semata, tanpa sanggup membangun suatu tatanan pengganti. Walhasil, dapat memberikan peluang besar bagi gerakan politisi-oportunis untuk bermain setelah mahasiswa. Organisasi ekstra di Indonesia terbagi 3 Jakarta - Pembinaan ideologi Pancasila dinilai jadi jawaban dari berbagai tantangan dan persoalan bangsa saat ini, termasuk dalam mengatasi pandemi COVID-19. Adapun caranya adalah dengan kerja keras dan gotong royong dari masyarakat Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP Yudian Wahyudi, kemerdekaan saat memberi nikmat segalanya. Untuk itu, dia meminta agar masyarakat bersatu sesuai falsafah Pancasila."Kita diuji oleh globalisasi atau modernisasi. Sekarang, pandemi COVID-19 sebagai ujian Tuhan sekaligus hukum alam. Selalu jaga prokes protokol kesehatan lalu berdoa, atau bisa dibalik," ujar Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP Yudian Wahyudi dalam keterangan tertulis, Selasa 29/6/2021. Hal ini dia ungkapkan dalam Kegiatan Pembinaan Ideologi Pancasila Bagi Tokoh Agama, Pendidikan, Masyarakat, Pemuda dan Komponen Masyarakat Lainnya, di Samarinda, Kalimantan menuturkan sebagai salah satu bukti konkret, BPIP sedang menyelesaikan 15 buku bahan ajar pedoman belajar Pancasila buat siswa PAUD Pendidikan Anak Usia Dini hingga perguruan tinggi. Buku tersebut dikerjakan oleh 120 ahli lintas akademi dan agama. Muatannya 30 persen teori dan 70 persen kegiatan interaksi sosial."Awal Juli ini siap disebarluaskan. Saya minta doa dan dukungan agar lancar serta bermanfaat," Bidang Diklat BPIP Baby Siti Salamah mengingatkan pesan Presiden Jokowi pada 1 Juni lalu yang mengimbau perlunya cara-cara baru untuk mendalami Pancasila di tengah berbagai tantangan global. Salah satunya memanfaatkan perkembangan iptek terutama revolusi industri keagamaan sama dengan Pancasila. Para tokoh, elemen bangsa menguatkan sosialisasi Pancasila. BPIP membantu presiden dalam koordinasi, sinkronisasi, standarisasi, akreditasi, serta rekomendasi hasil kajian regulasi kepada lembaga tinggi, ASN, ormas dan sebagainya," itu, Gubernur Kaltim yang diwakilkan oleh Kepala Badan Kesbangpol Kaltim Sufian Agus mengapresiasi BPIP dalam mendorong aktivitas pendalaman wawasan kebangsaan sesuai Pancasila dan UUD 1945."Perkembangan zaman sangat cepat. Budaya luar lambat laun mengancam tatanan adat istiadat, kelangsungan bermasyarakat dan bernegara. Ideologi Pancasila tak bisa ditawar," papar Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga, Kemenko PMK Nyoman Shuida menambahkan Revolusi Mental adalah salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. Gerakan Nasional ini erat kaitannya dengan Pembinaan Ideologi Pancasila yang sejauh ini berhasil dilakukan oleh BPIP."Revolusi mental itu visi presiden. Pancasila nilai praksis, revolusi mental operasionalisasi. BPIP sejalan pula dengan Generasi Emas 2045 dan program lainnya," beber dia, pembinaan Pancasila penting untuk merubah pola pikir, serta menumbuhkan etos kerja, gotong royong, dan sisi lain, Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda M. Ilyasin menegaskan Pancasila adalah produk sejarah monumental. Merawatnya harus sabar dan telaten, didasari cinta dan semangat yang tinggi."Sebagai lembaga formal, mari kita dukung tugas BPIP yang sangat mulia," juga video 'Sederet Harapan Warganet di Hari Lahir Pancasila'[GambasVideo 20detik] prf/ega Sistempengawasan tenaga kerja khususnya kaum buruh di Indonesia masih lemah, karena minimnya SDM yang dimiliki akibatnya banyak terjadi pelanggaran hak bagi

Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa FPKB, Yanuar, menilai, tragedi bom Thamrin membuktikan Indonesia masih menghadapi krisis ideologi. Saat ini, menurutnya, Pancasila masih hanya dijadikan sebagai ideologi simbolik tanpa makna yang kuat di masyarakat. Kejadian bom Thamrin mestinya menyadarkan semua pihak bahwa proses penanaman ideologi Pancasila belum tuntas dan nyaris diabaikan "Proses penanaman ideologi Pancasila di era reformasi ini sudah tidak lagi diajarkan kepada generasi muda di semua lapisan masyarakat," kata Yanuar, Rabu 20/1 di Jakarta. Ketua DPP PKB tersebut juga menyayangkan semakin sedikitnya orang yang bicara tentang Pancasila dan sedikit menggunakan pancasila sebagai sudut pandang yang berakhir pada krisis kepemimpinan. "Pemimpin saat ini jarang menggunakan Pancasila dalam landasan setiap kebijakan dan justru terkesan menghindar. Ini tanda negara kita sudah krisis kepemimpinan," ujarnya. Dirinya melihat pemimpin yang sejogyanya melakukan penanaman Pancasila malah membuat Pancasila itu sendiri tidak sakti dan ideologi mandul. Jadi, ia melihat sudah saatnya menghidupkan kembali ideologi nasional pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. "Ini masalah serius di Indonesia, dilihat dari akibat tersebut maka ideologi kita mandul dan tidak sakti lagi," ujar Yanuar. Dirinya menyarankan perlu segera ditetapkan UU tentang pemasyarakatan Pancasila bahwa penanaman nilai-nilai Pancasila harus dilakukan pelbagai lapisan masyarakat di sektor dan berbagai kesempatan. "Pemerintah dan DPR harus duduk bersama dan menetapkan uu Pemasyarakatan dan Penanaman Nilai-nilai Pancasila. Jika perlu ada lembaga khusus yang memikirkan soal pemasyarakatan dan penyebarluasan Pancasila di Indonesia," katanya. Kepada aparat TNI dan Polri juga diberikan kewenangan tindakan hukum yang berkaitan dengan individu dan ormas yang secara nyata memiliki ajaran konsep, ide dan tindakan secara sadar dan sengaja bertujuan mengganti Pancasila. Sumber Suara Pembaruan Saksikan live streaming program-program BTV di sini Zulhas Indonesia Punya Kesempatan Jadi Negara Maju NASIONAL Yenny Wahid Pancasila Ikatan Suci yang Menyatukan Indonesia NASIONAL Kongres XII GAMKI Indonesia Hadapi Berbagai Ancaman karena Perubahan Global NASIONAL Pemulihan Ekonomi Pascapandemi, Indonesia Perkuat Kelembagaan ASEAN EKONOMI Hadapi Lebanon, Indonesia Turunkan Sejumlah Pemain Minim Pengalaman SPORT Terkait Isu Myanmar, Indonesia Lakukan Pendekatan dengan Berbagai Pihak INTERNASIONAL

Jakarta- Anggota Komisi II DPR RI, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB), Yanuar, menilai, tragedi bom Thamrin membuktikan Indonesia masih menghadapi krisis ideologi. Saat ini, menurutnya, Pancasila masih hanya dijadikan sebagai ideologi simbolik tanpa makna yang kuat di masyarakat. Kejadian bom Thamrin mestinya menyadarkan semua pihak bahwa proses penanaman ideologi Pancasila belum tuntas
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Benarkah ketahanan ideologi Indonesia berada dalam kondisi rapuh? Setidaknya demikian yang bisa kita tangkap dalam pernyataan Lembaga Pertahanan Nasional lemhanas beberapa waktu ini. Jika menilik beberapa pemberitaan berkaitan dengan ketahanan ideologi, akan banyak dijumpai pernyataan senada bahwa ketahanan ideologi sedang dalam kondisi mengkhawatirkan. Dalam rentang 2014-2015 ada 12 provinsi yang mengalami pelemahan ketahanan ideologi, bahkan dari 34 provinsi di Indonesia, hanya terdapat 5 provinsi yang berada dalam klasifikasi cukup tangguh berdasarkan survei yang dilakukan oleh The Fund for bicara jauh tentang ketahanan ideologi di kalangan generasi muda, kita akan mulai terlebih dahulu dengan pemahaman mengenai ketahanan ideologi. Ketahanan ideologi adalah kondisi mental bangsa Indonesia berlandaskan keyakinan terhadap kebenaran ideologi Pancasila yang memiliki kemampuan menggalang persatuan dan kesatuan nasional. Dalam hal ini, bangsa Indonesia meyakini bahwa Pancasila merupakan ideologi yang dapat menyatukan berbagai perbedaan suku, agama, ras dan budaya yang telah ada di bumi nusantara, demi kepentingan bersama untuk mewujudkan cita-cita nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tangguh artinya tahan terhadap ancaman. Jika tangguh dilekatkan pada sikap mental manusia, maknanya ia tidak mudah menyerah menghadapi berbagai rintangan. Dalam konteks berbangsa, ketahanan ideologi ini seyogianya dicerminkan oleh sikap kolektif warga negara yang menghayati dan mengamalkan Pancasila. Kembali pada sikap mental, maka ketahanan ideologi inipun bisa melemah karena adanya pengikisan nilai ideologi dalam masyarakat. Oleh karena itu perlu upaya untuk membangkitkan kembali gagasan tentang pentingnya pengamalan nilai-nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari. Layaknya seseorang yang menurun semangatnya ketika berhadapan dengan masalah yang melahirkan pesimisme, mereka yang tangguh memiliki resiliensi yang tinggi. Dengan demikian, ketahanan ideologi dapat dimaknai sebagai resiliensi suatu ideologi bertahan menghadapi pergulatan dinamika sosial politik ekonomi untuk tetap hidup dan menjadi gagasan utama yang menjiwai seluruh tatanan kehidupan warga bangsanya. Tentu saja untuk terus hidup, ideologi negara perlu terus dipelihara, dilestarikan, diwariskan generasi masa kini agar diwarisi generasi mendatang. Negara ini akan tetap berdiri tegak sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia jika generasi mudanya memegang teguh ideologi yang telah diwariskan pendiri bangsa. Menilik UU No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, definisi pemuda dibatasi pada mereka yang berusia 16 hingga 30 tahun, namun generasi muda memiliki jangkauan spektrum definisi yang lebih lebar. Dari aspek program pembinaan misalnya, generasi muda adalah bagian penduduk yang berusia 0 - 30 tahun. Dipandang dari kematangan psikologis, usia 30 - 40 tahun dianggap sebagai masa transisi kedewasaan pemuda menuju tingkat kematangan pribadi. Sedangkan secara ideologis-politis, generasi muda adalah mereka yang akan menggantikan generasi pendahulu sebuah organisasi, atau kepemimpinan dalam masyarakat, yang berusia 18 - 30 tahun, bahkan hingga 40 tahun. Oleh karena itu, nasib suatu bangsa, baik dan buruknya negara ini kelak, sangat ditentukan oleh karakter generasi mudanya, oleh nasionalisme dan patriotisme yang mereka miliki untuk membangun negerinya, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta daya saing mereka dengan bangsa-bangsa lain di di usia yang prima, generasi muda memiliki produktivitas yang tinggi, aktif serta memiliki idealisme yang tinggi. Idealisme adalah keyakinan atas suatu hal yang dianggap benar oleh individu yang bersumber dari pengalaman, pendidikan, kultur budaya dan kebiasaan. Idealisme tumbuh secara perlahan dalam jiwa seseorang, dan termanifestasikan dalam bentuk perilaku, sikap, ide maupun cara ini mendorong kaum muda tertarik pada nilai-nilai ideal, tentang kehidupan bermasyarakat, penegakan hukum, keadilan termasuk kehidupan beragama. Daya tarik nilai ideal ini membawa tuntutan implementasi norma-norma ideal tersebut dalam hidup bermasyarakat, dan bernegara. Hal ini berimplikasi pada munculnya gerakan-gerakan pemuda untuk mewujudkan konsep ideal itu. Seorang tokoh nasional, Tan Malaka pernah berkata, "Idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki pemuda". Idealisme tentang cita-cita bangsa Indonesia yang berdaulat bebas dari kolonialisme menjadi bahan bakar yang menggerakkan para pemuda berjuang, dalam pergerakan-pergerakan nasional menempuh risiko apapun mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Di masa pasca reformasi, dengan kebebasan berserikat dan mengekspresikan pendapat yang lebih luas, idealisme pemuda muncul dalam berbagai bentuk yang lebih beragam. Mereka bersedia mengambil inisiatif dan terobosan berani, memotong rantai birokrasi dan prosedur berbelit, hingga lahir gerakan-gerakan swadaya yang dipelopori para pemuda. Sebut saja kisah Gamal Albinsaid, seorang dokter muda yang menggerakan warga binaannya untuk mengelola sampah, yang kemudian hasil pemilahan sampah dihargai senilai nominal tertentu agar dapat digunakan untuk membiayai contoh idealisme generasi muda yang dijiwai keingingan mengabdi, melestarikan budaya, meningkatkan derajat pendidikan dan kesejahteraan masyarakatnya, bahkan rela melepas kenyamanan privilege yang sudah dinikmati sebagai kalangan sukses dengan jabatan pekerjaan dan penghasilan yang tinggi. Inilah idealisme pemuda yang tentu selaras dengan nilai luhur Pancasila yang diilhami Kemanusiaan yang adil dan beradab. Menjadi pendidik di daerah terpencil, menjadi tenaga medis, pelestari mangrove di daerah pantai yang memberdayakan masyarakat, adalah sebagian contoh yang kita saksikan. Dorongan untuk memanusiakan sesama manusia yang rendah akses kesehatan, pendidikan dan pembiayaan oleh perbankan konvensional, dan sisi lain, idealisme mendorong sikap kritis generasi muda terhadap penyimpangan nilai-nilai ideal yang semestinya hadir di tengah masyarakat. Nilai itu antara lain, penegakan hukum, kemakmuran yang merata, keadilan sosial, pemimpin yang jujur, ketertiban bermasyarakat dan sebagainya. Sementara Pancasila, yang dinyanyikan anak-anak Sekolah Dasar, Garuda Pancasila, lalu diberikan dalam mata pelajaran PPKn hingga perguruan tinggi berupa mata kuliah wajib Pendidikan Pancasila, terasa hanya sebatas ideologi bisu. Sebagian generasi muda beranggapan bahwa Pancasila tidak hadir di tengah berbagai masalah yang dihadapi bangsa Indonesia. Dan golongan ini tertarik untuk menemukan alternatif solusi all in one package pada ideologi lain. 1 2 Lihat Lyfe Selengkapnya
dVt5A.
  • u45t2kcxre.pages.dev/123
  • u45t2kcxre.pages.dev/23
  • u45t2kcxre.pages.dev/30
  • u45t2kcxre.pages.dev/75
  • u45t2kcxre.pages.dev/355
  • u45t2kcxre.pages.dev/97
  • u45t2kcxre.pages.dev/89
  • u45t2kcxre.pages.dev/143
  • u45t2kcxre.pages.dev/210
  • solusi apabila asta ideologi lemah di indonesia