SENGKANG - Kurang lebih keluarga besar Pondok Pesantren Asâadiyah Pusat Sengkang hadir dalam acara silaturahmi Nasional dan Halal Bihalal. Berlangsung di Masjid Agung Ummul Quraa, Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Sabtu 6/5/2023. Mengusung tema Penguatan Nilai-Nilai Asâadiyah untuk Moderasi Beragama di Indonesia. Terdiri dari santri/santriwati,tokoh masyarakat, Forum Kepala Desa, Imam Masjid Se Kab. Wajo dan Anggota Majelis Taklim. Ketua Umum Pengurus Pusat Pondok Pesantren Asâadiyah, AG Prof Dr KH Nasaruddin Umar menyampaikan jika ada kesulitan apapun yang dihadapi masyarakat wajo mintalah di doakan oleh para malaikat-malaikat kecil kita, dalam hal ini para santri. "Insya Allah akan dimudahkan seluruh urusan dan Allah SWT akan berikan berkah," ujarnya. Dikatakan, kegiatan ini adalah produk kebudayaan islam murni Indonesia. "Dosa vertikal kita kepada Allah sudah terampuni, tapi dosa secara horisontal antar sesama kita belum tentu terampuni. Halal yang kedua ini mari kita saling memaafkan, mari kita kompak, bersatu membangun negara tercinta ini," katanya. Sementara, Bupati Wajo, Amran Mahmud mengatakan bahwa keberadaan Pondok Pesantren As'adiyah di berbagai pelosok nusantara hingga mancanegara menjadi kebanggaan bagi masyarakat Wajo. "As'adiyah ini juga merupakan pondok pesantren tertua yang sudah mencetak ulama besar," ucapnya. Lebih lanjut, Amran berharap sinergitas dan kolaborasi dengan Pondok Pesantren As'adiyah agar terus berkolaborasi dalam membangun sumber daya manusia dan pencerahan bagi umat. "Alhamdulillah, Ponpes As'adiyah tidak diragukan lagi dalam pembinaan dan bimbingan bagi masyarakat, utamanya generasi muda sebagai generasi masa depan. Semoga ini menjadi semangat kita menyiapkan generasi qurani yang memiliki daya saing," tandasnya.*
Penelitiandilaksanakan pada Pondok Pesantren di Pondok Pesantren As'addiyah (Malangke). Hasil Pesantren As'adiyah Belawa Baru diawali dengan pendirian yayasan oleh H. Latang tahun 1986, dan pada tahun 2000 lahir Pondok Pesantren As'adiyah Belawa Baru sebagai pusat pendidikan dan pengembangan budaya toleran serta budaya perdamaian.
Pesantren As Adiyah Sengkang merupakan salah satu pondok pesantren legendaris di Sulawesi Selatan, bahkan di Indonesia. Tergolong salah satu pesantren tertua. Santrinya berasal dari banyak daerah di Indonesia. Oleh sebab itu kami akan merangkum informasi penting yang berasal dari brosur resmi yang tercantum di website pesantren As Adiyah Sengkang. Di antara yang akan kami sajikan adalah pendidikan dan biaya masuk. Pesantren As Adiyah SengkangPendidikan di Pesantren As Adiyah SengkangKeunggulan Ponpes As AdiyahFasilitas Ponpes As AdiyahJadwal Pendaftaran dan AlurBiaya Masuk Ponpes As Adiyah WajoAlamat Lengkap Pesantren As Adiyah Sengkang berdiri tahun 1930, jauh lebih tua dari banyak pesantren di Sulawesi. Kemudian terus berkembang hingga sekarang. Salah satu identitas pentingnya ahlus sunnah wal jamaâah dengan madzhab syafii. Ini mirip dengan pesantren-pesantren salafiyah berbasis kitab kuning di Jawa Timur dan Tengah. Oleh sebab itu di pesantren ini juga demikian. Menurut kami ini pesantren yang menghasilkan ulama-ulama dan pendakwah. Pendidikan di Pesantren As Adiyah Sengkang Adapun pendidikan di pesantren As Adiyah Sengkang cukup lengkap mulai dari pendidikan formal hingga pendidikan diniyyah. Untuk pendidikan formalnya adalah Raudlatul Athfal, SD, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah. Bahkan pendidikan tingginya juga lengkap. Untuk jenjang S1 ada Institut Agama Islam As Adiyah. Bahkan ada jenjang S2, dan satu lagi maâhad Aly Asâadiyah. Jadi sangat lengkap sekali. Adapun untuk pendidikan lainnya adalah Pendidikan Diniyah Formal, yaitu pendidikan yang fokus pada kitab-kitab Islam. Ada juga pendidikan Diniyyah Awaliyah, bisa dikatakan pendidikannya cukup lengkap. Di sisi lain ada tahfidz Quran, di mana santri bisa menghafal sampai 30 juz. Fokusnya dimulai dari tahsin, kemudian bin nadhor, selanjutnya baru bil ghoib. Jadi santri Pesantren As Adiyah Sengkang bisa memilih. Keunggulan Ponpes As Adiyah Menurut kami ada beberapa keunggulan pesantren As Adiyah. Pertama, pendidikan agamanya cukup kental sekali. Hal ini yang sekarang sudah mulai pudar di banyak pesantren yang mengutamakan formal. Kedua, bisa dikatakan pesantren As Adiyah sudah mapan baik secara sistem pendidikan, kegiatan sehari-hari, fasilitas, dan lain sebagainya. Pesantren ini usianya hampir satu abad. Sehingga terpercaya. Santrinya juga ribuan. Fasilitas Ponpes As Adiyah Adapun fasilitas pesantren juga cukup lengkap. Tapi jangan berpikir mewah, khas sederhana pesantren salafiyah. Kamar untuk bersama-sama, kelasnya juga dengan bangku biasa, tapi secara gedung indah-indah. Lebih lengkap bisa melihat video yang sudah kami sertakan. Jadwal Pendaftaran dan Alur Bagi yang ingin mendaftar maka bisa dimulai sejak Februari hingga Juni. Sedangkan untuk pendaftaran ulang akan dimulai sejak awal Juni. Tes masuk diadakan sekitar awal Juli. Pengumuman langsung setelah tes. Adapun persyaratan pendaftar adalah sebagai berikutMengisi formulir onlineFoto terakhir 3 x 4 sebanyak 3 lembarFC Ijazah dilegalisir 2 lembarPembayaranBukti pembayaranMenandatangani surat pernyataan orang tua wali Biaya Masuk Ponpes As Adiyah Wajo S1 S2 Biaya yang tersebut di atas adalah biaya total yang meliputi iuran santri pertahun, uang pembangunan, biaya pemondokan, biaya kantin 11 bulan, uang koperasi, dan uang kesehatan. Yang perlu diperhatikan adalah biaya masuk tersebut sudah termasuk uang kantin selama satu tahun, artinya sudah termasuk uang jajan. Hal ini jarang di pesantren-pesantren. Menurut kami biaya ini tergolong murah sekali. Berikutnya yang perlu diperhatikan adalah yang termasuk biaya pemondokan hanya ada jenjang MTs, MA, PDF Ulya, Maâhad Aly, dan Tahfidz Al Quran. Adapun jenjang lainya tidak tersedia informasi pemondokan. Artinya lebih kepada seperti santri kalong. Biaya masuk Pesantren As Adiyah Sengkang yang tercantum ini adalah tahun ajaran 2020-2021, kami belum mendapatkan informasi terbaru. Jika ingin melihat informasi lebih valid, update, dan resmi bisa kunjungi website resminya di sini. Alamat Lengkap Alamat lengkap pesantren berada di JL. Veteran Sengkang 90911, Sulawesi Selatan, Kabupaten Wajo. Adapun untuk komunikasi bisa menghubungi nomor 0821 8901 0963, komunikasikan saja. Jika ingin melihat pesantren terbaik lainnya di Sulawesi Selatan bisa kunjungi ulasan kami di sini. Kami sudah sajikan informasi biaya dan keunggulan masing-masing agar menjadi bahan pertimbangan. Post Views Bone (Media Center PP Asâadiyah) â Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Republik Indonesia Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD, S.H., resmi membuka Musyawarah Kerja ( Musker) Pengurus Pusat Pondok Pesantren Asâadiyah Sengkang. Kegiatan tersebut berlangsung di Pondok Pesantren Al-Iklhas Ujung, kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone, Sabtu (25/2/2023). Dihadiri SENGKANG - Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang adalah pondok pesantren tertua di Sulawesi Selatan. Terletak di tengah-tengah ibu kota Kabupaten Wajo, berjarak sekitar 200 km dari Makassar, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan. Didirkan pertama kali oleh seorang ulama Bugis yang lahir dan besar di Makkah, Arab Saudi, yakni KH Muhammad As'ad atau lebih dikenal sebagai Anregurutta Puang Haji Sade pada 1930. Hingga kini, As'adiyah masih eksis dan terus mencetak santri-santri yang berkualitas dan berdaya saing, serta menjadi wadah penempaan bagi calon-calon ulama besar. Sepanjang perjalanannya selama 90 tahun lebih, ada 8 orang tercata memimpin pondok pesantren yang dulunya bernama Madrasah Arabiyah Islamiyah MAI itu. Dimulai oleh sang pendiri, yakni KH Muhammad As'ad 1930-1952, lalu dilanjutkan Muhammad Daud Ismail 1952-1961, Muhammad Yunus Martan 1961-1988, Hamzah Badawi 1988, Abdul Malik 1988-2000, Abdul Rahman Musa 2000-2002, Muhammad Rafii Yunus Martan 2002-2018 dan Muhammad Sagena 2018-sekarang. Berikut profil singkat para pimpinan Ponpes As'adiyah dari masa ke masa 1. AGH Muhammad As'ad al Bugisi 1930-1952. Beliau adalah anak dari pasangan Syeikh H Abdul Rasyid dengan Hj St Saleha binti Abdul Rahman, lahir di Makkah 12 Rabiul Akhir 1326 H/1907 M. Masa kecil dan remaja Muhammad As'ad dihabiskan di Makkah, Arab Saudi untuk belajar ilmu agama. "Sekitar 1928, Gurutta kembali ke tanah leluhurnya, lantaran banyaknya permintaan dari jemaah haji asal Wajo yang memintanya ke Wajo," kata Wakil Ketua Umum PP Asâadiyah, KH Muhyiddin Tahir. Usianya 21 tahun saat menginjakkan kaki di tanah leluhurnya. Pada saat itu, di kediamannya di sebelah barat Masjid Jami cikal bakal Ponpes As'adiyah, Muhammad As'ad mengadakan halaqah rutin. Dua tahun berselang, yakni Mei 1930 halaqah dipindah di Masjid Jami' dan KH Muhammad As'ad resmi membuat sebuah lembaga pendidikan bernama Madrasah Arabiyah Islamiyah MIA. Murid-murid awalnya, yakni Muhammad Daud Ismail, Muhammad Yunus Martan, serta Abdurrahman Ambo Dalle, adalah ulama-ulama kesohor di Sulawesi Selatan. Dua nama awal kelak melanjutkan estafet kepemimpinan di pesantren, sementara nama terakhir adalah pendiri Ponpes DDI Magkoso di Kabupaten Barru.