Dimasa pandemi corona ini, Virtue Dragon ikut menebar bantuan di Sulawesi. Naga nikel itu memasok 500.000 masker, 2.000 alat pelindung diri, dan 9.500 rapid test kit ke Pemprov Sulawesi Tenggara. Dan itu belum semua. "Ini bentuk kepedulian kami kepada masyarakat Sultra selaku perusahaan yang berinvestasi," kata Indrayanto.
Tentang adalah portal pencari lowongan kerja online yang menyediakan informasi lowongan kerja dari berbagai bidang industri yang meliputi bidang perhubungan, perbankan, informasi teknologi IT dan telekomunikasi, hingga bidang media dan periklanan, dan sebagainya. Sebagai portal mesin pencarian kerja, kami senantiasa berusaha memberikan info lowongan kerja terpercaya, teraktual dan terupdate. Disclaimer Kami tidak bertanggung jawab terhadap keseluruhan materi iklan yang tampil di situs ini. Seluruh materi iklan yang terdapat pada situs ini menjadi tanggung jawab masing-masing pemasang iklan.
Kapasitasproduksi nikel di tambang ini mencapai 6000 Tni/A (Ton Nikel per tahun). Hasil produksi baik berupa ore (tanah mengandung nikel) maupun nikel itu sendiri diekspor ke Jepang, China dan Eropa. Perjalanan dari Kendari ke Pomalaa ditempuh oleh rombongan DJKN selama empat jam perjalanan darat. Perjalanan terasa menyenangkan. Kendari – Lahan seluas hektare di Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara Sultra akan dibangun kawasan industri pengolahan nikel menjadi baterai. Hal tersebut dilakukan karena Kota Kendari tidak sama dengan daerah lain di Sultra yang memiliki sumber daya alam berupa nikel dan hasil tambang lainnya. Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan, pembangunan kawasan industri di daerah tersebut menjadi bagian dari rangkaian panjang yang sudah dipersiapkan oleh pemerintah pusat, yakni hilirisasi. Komisaris Utama PT Kendari Kawasan Industri Terpadu KKIT, Hery Asiku. Foto Yusrin Ramadhan/Kendariinfo. 14/4/2022. Hilirisasi yang dimaksud yakni suatu strategi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas yang dimiliki. Perkembangan industri yang menghasilkan bahan baku industri hulu menjadi industri yang mengolah bahan menjadi barang jadi industri hilir. “Kalau di berbagai kabupaten memiliki nikel, ore, kita sudah harus memiliki perusahaan pengolahan baterainya, ini tujuannya supaya jangan dikirim mentah ke luar, supaya kita bisa memiliki nilai tambah, harapannya betul-betul bisa sudah keluar dalam bentuk baterai,” katanya, Kamis 14/4/2022. Kawasan industri tersebut akan dikelola oleh PT Kendari Kawasan Industri Terpadu KKIT, dengan tahapan awal pembangunan seluas 400 hektare. “PT KKIT sudah mempersiapkan kurang lebih 400 hektare dari hektare penetapan kawasan industri di tahap awalnya. Diharapkan pembangunan kawasan industri ini menjadi proyek strategis nasional,” ujarnya. Kawasan industri yang akan dibangun tersebut merupakan proyek kerja sama antara Pemkot Kendari, investor Cina China Construction Third Engineering Bureau Group, dan PT Kendari Kawasan Industri Terpadu KKIT. Industri tersebut juga bakal menyerap ribuan tenaga kerja lokal, minimal 70 persen berasal dari masyarakat Kota Kendari atau dari Sultra. Komisaris Utama PT Kendari Kawasan Industri Terpadu KKIT, Hery Asiku menjelaskan, pembangunan pabrik kimia baterai dengan teknologi AP AL tersebut bakal menggandeng perusahaan terkemuka dunia, untuk memproduksi nikel sulfat, mangan sulfat menjadi bahan baku mobil listrik. “Kita ingin mengembangkan kawasan ini sebagai salah satu pusat pertumbuhan teknologi di Sultra khususnya dan Indonesia pada umumnya,” ucapnya. Pemilihan Kecamatan Abeli sebagai lokasi pembangunan kawasan industri, karena Kecamatan Abeli merupakan lokasi strategis, baik dari ketersediaan infrastruktur layanan umum dan pelayanan pemerintahan. “Kita hanya menyiapkan lahan, perizinan dan juga supplier yang dibutuhkan pihak China Construction Third Engineering Bureau Group,” jelasnya. Untuk menjalankan pembangunan tersebut, Hery memberikan saham sekitar satu miliar US Dolar, sebagai bukti komitmen dalam mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD yang dapat meningkatkan kemampuan daerah dalam pembiayaan pembangunan kota. “Harapannya, kita bersama-sama dapat membangun daerah ini, dengan masuknya investasi besar jadi pertumbuhan ekonomi bisa lebih bagus,” imbuhnya. Sementara itu, Executive General Manager of China Construction Third Engineering Bureau Group, Tang Liguo mengatakan, perusahaan miliknya adalah perusahaan nomor satu di bidang konstruksi di Cina. “Perusahaan ini memiliki nilai kontrak lebih dari 100 miliar US dolar dengan keuntungan lebih dari 50 miliar US dolar di tahun 2021. Bahkan banyak capaian prestasi lainnya pada project area perusahaan dalam mengembangkan energi di bidang industri dan konstruksi pembangunan,” kata Tang Ligou. Tang Liguo juga menyampaikan terima kasih kepada PT KKIT dan Pemkot Kendari atas kepercayaan yang diberikan kepada perusahaannya. Pasalnya perusahaannya telah memasuki pasar Indonesia sejak tahun 2005 dan mengembangkan proyek-proyek energi dan beberapa perusahaan yang bersifat komersial pengembangan smelter dan beberapa proyek lainnya. “Kami harapkan melalui ini dapat mengembangkan ekonomi di Kota Kendari. Kemitraan ini bisa menjadi kebanggaan Kota Kendari, selain itu ini juga akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tenggara,” pungkasnya. Dalam pembangunan kawasan Industri tersebut di Kota Kendari, berikut syarat yang diberikan oleh Wali Kota Kendari kepada investor dari Cina 70 persen tenaga kerja berasal dari masyarakat lokal Kota Kendari atau Sulawesi kerja asing yang berasal dari Cina sebagian harus berstatus yang digunakan dalam industri pengolahan nikel di Kota Kendari harus ramah lingkunganPerusahaan Umum Daerah Perumda harus masuk dalam salah satu pemegang saham. Terima Investasi dari China, Pemkot Kendari Tetapkan Beberapa Syarat Post Views6 Kendari Pos | Kamis, 26 April 2012. Apemindo Protes Sosialisasi Bea Cukai Jalan Rusak, Angka Lakalantas Tinggi Terkait Pemberlakuan Permen Nomor 7 Kendari, KP Sejauh ini keputusan memberlakukan
KENDARI - Berikut lowongan kerja Kendari, PT Tiran Mineral buka rekrutmen Mining Engineer Tambang Nikel, ini kualifikasi yang dibutuhkan. PT Tiran Mineral merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha pertambangan nikel. Saat ini perusahaan tersebut sedang mencari talenta terbaik untuk bergabung dan berkontribusi bersama perusahaan. PT Tiran Mineral membuka rekrutmen untuk posisi Mining Engineer Tambang Nikel yang bisa dilamar lulusan sarjana. Baca juga Lowongan Kerja Gonusa Prima Distribusi Buka Rekrutmen Sales Motoris, Penempatan Kolaka dan Baubau Selengkapnya berikut ini kualifikasi yang dibutuhkan PT Tiran Mineral dari calon pelamar. Kualifikasi Laki-laki, usia maksimal 35 tahun Pendidikan minimal S1 Teknik Pertambangan, Teknik Geologi, Setara Memiliki pengalaman di bidang yang sama minimal dua tahun lebih diutamakan pertambangan nikel Memahami perencanaan operasional tambangd reporting production Menguasai software dan teknik pertambangan nikelM sertifikat minimal POP lebih diutamakanB Bersedia ditempatkan di Site Waturambaha, Sulawesi Tenggara PT Tiran Mineral tidak menerima berkas lamaran langsung. Untuk melakukan pendaftaran Anda bisa mengakses link Baca juga Lowongan Kerja Kendari, Kawan Lama Group Buka Rekrutmen 4 Posisi, Simak Kualifikasi & Cara Daftarnya Jika Anda berminat dan memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan silakan klik link tersebut. Saat mengisi form pendaftaran pada link tersebut gunakan huruf kapital. Unggahlah CV dan dokumen penting lainnya file PDF maksimal 10 Mb. Hanya kandidat sesuai kualifikasi yang akan diproses lebih lanjut. Untuk proses rekrutmen dan seleksi tidak dipungut biaya apapun. Calon pelamar diingatkan untuk berhati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan PT Tiran Mineral. Selengkapnya informasi terkait lowongan kerja ini, silakan menghubungi Bagian SDM Tiran Group melalui telepon 0411 4206951. *Kendari - Aktivitas pertambangan nikel di Desa Waturambaha, Kecamatan Lasolo Kepulauan berada di lokasi rencana pengembangan kawasan industri dan pembangunan smelter Proyek Strategis Nasional PTS. Baru beraktivitas sejak awal 2021, perusahaan tambang udah menuai sorotan hingga demonstrasi dari sejumlah pemerhati lingkungan di Konawe Utara. Pantauan di lokasi, ada sejumlah truk berukuran besar hilir mudik mengangkut tanah mengandung nikel. Alat berat sejenis ekskavator juga sudah beroperasi. Tidak hanya itu, ada aktitivitas pengangkutan tanah mengandung nikel dari lokasi perbukitan menuju pelabuhan khusus. Di dalam geomap ESDM, ada sejumlah IUP di wilayah ini. Nekat Menyusup ke Konawe Utara Saat Pandemi Covid-19, Bakalan Naik Ambulans Aksi Nelayan Konawe Utara Bikin Pingsan Buaya Ganas di Sungai Tapuwatu Nasib 7 Mahasiswa Konawe Utara di China yang Tak Ikut Pulang Kampung Selain itu, dalam draft rencana pengembangan industri kawasan pertambangan nasional Konawe Utara, terdapat enam Izin Usaha Pertambangan IUP di sekitar lokasi. Lokasi IUP keenam perusahaan ini, rencananya akan dipakai membangun smelter. Plt Kadis Kehutanan Provinsi Sultra, Ir Sahid menyatakan, pihaknya sudah mengetahui soal izin penggunaan hutan. Namun, dia mengatakan belum mengecek secara langsung ke lokasi. Sahid mengatakan, mereka memiliki izin penggunaan kawasan hutan. Izinnya, baru keluar sekitar 1-2 bulan sebelumnya. "Ada IPPKHitu, tapi sejauh ini saya belum tahu mereka punya IUP atau tidak untuk operasi pertambangan," ujar Sahid, dikonfirmasi Jumat 18/6/2021. Kabupaten Konawe Utara, diketahui merupakan salah satu wilayah di Indonesia dengan IUP paling banyak. Kondisi ini, membawa keuntungan ekonomi bagi sejumlah perusahaan dan warga. Namun, dampaknya, terjadi eksploitasi hutan besar-besaran di wilayah ini yang berpotensi mengakibatkan bencana juga video pilihan berikut iniPengembangan energi terbarukan menjadi salah satu isu utama dalam KTT Iklim yang digagas Presiden Joe Biden. Di AS sendiri, banyak wilayah selama ini tergantung dari penambangan minyak, gas atau batubara. Tapi tak sedikit pula yang mulai mengurangi k...Kritik Pemerhati LingkunganLokasi hutan dan aktifitas pertambangan nikel di Konawe Utara. Akbar FuaSalah seorang pemerhati lingkungan, Andi Syamsuddin Iskandar menyoroti penambangan di Konawe Utara. Dia menegaskan, wajar masyarakat mempertanyakan aktivitas perusahaan apakah izin resmi atau tidak. "Kalau mereka memiliki izin resmi seperti di Undang-undang nomor 3 tahun 2020, perubahan terhadap undang-undang nomor 4 tahun 2009 tentang mineral dan batu bara, maka mestinya ada keterbukaan biar jelas," jelas Andi Syamsuddin Iskandar. Menurutnya, ketika sudah berhubungan dengan hajat hidup orang banyak, setidaknya perusahaan terbuka memublikasikan dokumen-dokumen soal aktifitas di Konawe Utara dan wilayah dimaksud, sehingga masyarakat dan pemerintah daerah, bisa melihat jelas apakah ada izinnya atau tidak. "Ini menjadi keharusan setiap perusahaan dalam mempublikasikan informasi dan data, agar menghindari fitnah dan justifikasi terhadap perusahaan," ujar advokat bidang pertambangan ini. Dia menegaskan, perusahaan mesti mengedepankan administrasi bersih sebelum masuk mengolah hutan dan lingkungan. Katanya, mesti ada Analisis Dampak Lingkungan amdal yang jelas. Karena Amdal menentukan perusahaan bisa mendapatkan izin lingkungan atau tidak. "Izin lingkungan ini untuk mendapatkan IUP produksi hingga aktifitas penjualan," jelas Andi Syamsuddin. Dia memaparkan, IUP produksi, sudah meliputi IUP penjualan. Sesuai undang-undang nomor 3 tahun 2020, perubahan terhadap undang-undang nomor 4 tahun 2009 yang mengatur soal minerba, sudah menyatakan bahwa, IUP produksi sudah meliputi soal izin penjualan. "Sehingga, ketika orang meributkan penambangan ilegal, perusahaan harusnya memublikasikan soal perizinan sehingga tidak dianggap ilegal," ujarnya. Dia menyarankan, pemerintah daerah mesti tanggap cepat. Sehingga, tindakan-tindakan cepat tanggap, bukan saat dampak kerusakan lingkungan sudah terjadi dan dirasakan Bagi NelayanAktifitas nelayan di sekitar perairan Desa Waturambaha, Konawe Utara. Akbar FuaAktivitas nelayan di lokasi perairan Desa Waturambaha Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara, sekilas tampak biasa. Beberapa terlihat hilir mudik, menjaga di karamba dan memancing di teluk. Ternyata, mereka memiliki banyak cerita di sekitar perairan yang dikelilingi perusahaan pertambangan itu. Di sana, ada sejumlah perusahaan pertambangan nikel yang suda beroperasi. "Kita ndak tahu mau mengadu kemana ini, tapi lumpur sekarang banyak di teluk," ujar Mustafa 40, nelayan setempat. Dia merupakan nelayan lokal yang bekerja di rumpon atau tambak terapung. Sudah bekerja selama 3 tahun sejak 2019 di perairan Desa Waturambaha dan sekitar Pulau Labengki, dia diberi kepercayan menjaga rumpon ikan di teluk. "Kalau musim hujan, airnya di sini coklat, keruh. Ikan ada, tapi sedikit," ujar Mustafa, Jumat 11/6/2021. Kondisi air keruh, menurut Mustafa, menyebabkan ikan yang masuk di dalam jaring rumpon miliknya berkurang hingga 80 persen. Penyebabnya, banyak ikan memilih hidup di luar teluk dengan kondisi air yang masih bagus. Mustafa mengungkapkan, terumbu karang tercemar dan tertutup lumpur. Katanya, lumpur dibawa air dari perbukitan yang sudah gundul karena pertambangan. "Sekarang, dalam dua bulan kami hanya bisa mengumpulkan paling banyak 10 gabus ikan. Tahun-tahun sebelumnya, bahkan lebih banyak dari 10 gabus besar selama 2 bulan," ujarnya. Kondisi ini menyebabkan, sejak beberapa bulan lalu, dia hanya menerima gaji sekitar Rp 2 juta setiap dua bulan. Jumlahnya berkurang karena sebelumnya, Mustafa bisa menerima Rp5-6 juta setiap dua bulan. Dia juga memastikan, belum pernah bertemu pihak pekerja atau manajer tambang di wilayah itu. Sehingga, dia menjamin, dirinya tidak pernah menerima bantuan berupa sembako dan uang tunai. "Pernah ditawari, diajak juga teman untuk kerja di tambang. Tapi saya tak mau, jiwa saya sudah di sini nelayan," kata Mustafa. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
e_paperkendari pos. Search and overview. Search and overview. Close. Try. Features Fullscreen sharing Embed Digital Sales Statistics Article stories Visual Stories SEO. Pricing. Designers Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten pertambangan mineral nikel, timah, dan emas rebound lagi pada awal perdagangan Rabu ini 4/9/2019 setelah Selasa kemarin kompak ambruk didera aksi ambil untung investor profit-taking baik lokal maupun saham sektor ini yang melesat yakni PT Timah Tbk TINS, PT Vale Indonesia Tbk VALE, PT Aneka Tambang Tbk ANTM, PT Kapuas Prima Coal Tbk ZINC, PT Central Omega Resources Tbk DKFT, dan PT SMR Utama Tbk SMRU.Dari semuanya itu, mengacu data perdagangan pukul WIB, saham dengan penguatan tertinggi yakni Kapuas Prima yang melesat hingga 7,14% di level Rp 600/saham. Kapuas fokus pada bijih besi dan seng dan mengalami penguatan harga saham sejak awal tahun hingga saat ini mencapai 88%.Saham berikutnya yang juga tinggi yakni Timah yang naik 2,84% di level Rp disusul berikutnya Central Omega yang juga fokus bisnisnya di tambang nikel. Saham Central Omega naik 2,22% di level 276/ yakni SMR Utama sahamnya naik 2% di level 51/saham dan Vale Indonesia naik 1,57% di level Rp sebetulnya fokus pada batu bara, tapi beberapa proyek sebelumnya perusahaan ini menjadi kontraktor tambang nikel di PT Gane Permai Sentosa, Pulau Obi, Maluku Utara pada kurun 2008-2009. SMRU juga menjadi kontraktor tambang nikel milik Antam di Tambang Pulau Gee, Maluku, pada kurun 1998 hingga pagi ini mengakhiri kejatuhan saham-saham sektor ini yang terjadi kemarin setelah asing dan lokal merealisasikan keutungan sesaat. Pagi ini, asing mulai akumulasi lagi di saham TINS Rp 278 juta, di INCO Rp 10,16 miliar, DKFT Rp 30 juta, di saham ZINC Rp 1,38 miliar, sementara di saham ANTM asing malah net sell Rp 2,32 Senin lalu, saham-saham emiten tambang mineral sempat meroket tinggi setelah pemerintah resmi akan melarang ekspor nikel mulai 1 Januari 2020 demi memperkuat nilai tambah komoditas mineral ini di dalam negeri. Larangan ekspor ini pun mendorong ekspektasi suplai akan berkurang sehingga harga nikel International Nickel Study Group INSG, pada tahun 2017 Indonesia menduduki posisi kedua sebagai produsen nikel terbesar dengan kapasitas produksi mencapai ton. Artikel Selanjutnya Investor Lokal Tarik Cuan, Saham INCO, ANTM & TINS Ambruk! tas/hps w8gD1FL.