Unsurhara dan transportasinya by ani7rismayati. Buka menu navigasi. Tutup saran Cari Cari
Mahasiswa/Alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung27 Juni 2022 2301Jawabannya adalah 2, 3 dan 4. Dekomposer adalah makhluk hidup yang menguraikan makhluk hidup lain yang telah mati. Contohnya adalah jamur dan bakteri. Dalam ekosistem dekomposer memiliki peranan penting yaitu menguraikan bahan organik dari bangkai hewan, tumbuhan menjadi bahan anorganik yang nantinya akan dipakai oleh tumbuhan sebagai zat hara. Jamur juga dapat bersifat parasit yaitu merugikan organisme yang ditumpanginya. ±’‚’…’Š, ±’‚’˜’‚’ƒ’‚’’’š’‚ ’‚’…’‚’’‚’‰ 2, 3 dan 4.
kemungkinanpenambahan hara di dalam tanah akan lebih terpenuhi, penambahan bahan yang tepat untuk pupuk organik adalah organisme pengurai yang bertujuan untuk mempercepat penguraian dari pupuk organik sehingga ketersediaan dan penyerapan pupuk lebih optimal. Efektif mikroorganisme 4 (EM4) adalah bakteri pengurai dari bahan organik
Ilustrasi artikel Memahami Peran Pengurai dalam Rantai Makanan. Sumber Rantai makanan adalah suatu proses makan memakan antara makhluk hidup dalam suatu ekosistem berdasarkan suatu urutan tertentu. Dalam rantai makanan, setiap makhluk hidup memiliki perannya masing-masing. Produsen atau tumbuhan yang menghasilkan makanan sendiri dan kemudian dimakan oleh konsumen I atau hewan herbivora, yaitu hewan-hewan yang memakan tumbuhan. Lalu konsumen I dimakan oleh konsumen II atau hewan karnivora, yati hewan-hewan yang memakan hewan lainnya, dan seterusnya. Selanjutnya adalah pengurai, apa itu pengurai dan bagaimana perannya dalam rantai makanan? Mari cari tahu dalam artikel berikut ini. Pengertian Pengurai dan Perannya dalam Rantai MakananBerikut ini adalah penjelasan mengenai pengertian dan peran pengurai dalam rantai makanan berdasarkan buku Konsep Dasar Ekologi Tumbuhan oleh Ervina Mukharomah, 2021, hlm 8 dan 25. sumber ilustrasi atau dekomposer adalah pemeran terakhir dalam suatu rantai makanan. Contoh dari organisme ini adalah jamur atau bakteri pembusuk. Kelompok pengurai dalam rantai makanan terdiri dari organisme yang bersifat saprofit. Organisme saprofit adalah organisme pengurai makhluk hidup menjadi zat-zat anorganik. Pengurai atau dekomposer mengurai bahan organik dari tumbuhan mati atau bangkai hewan dan mengembalikan nutrisinya ke dalam tanah yang kemudian digunakan oleh produsen untuk berfotosintesis. Peran Pengurai dalam Rantai MakananPengurai sangat penting keberadaannya dalam ekosistem karena berperan untuk menguraikan tumbuhan atau hewan yang sudah mati. Tumbuhan dan hewan yang mati diuraikan menjadi unsur-unsur hara tanah. Unsur-unsur hara ini sangat dibutuhkan tumbuhan. Selain menghasilkan unsur hara, pengurai juga menghasilkan gas karbondioksia yang juga sangat penting bagi berlangsungnya suatu ekosistem. Mengutip dari buku Sukses USBN Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI oleh Tim Ganesha Operation 2019 hlm 15, meskipun pengurai kedudukannya di bagian ujung rantai makanan namun peran pengurai juga mencakup keseluruhan komponen rantai makanan lainnya. Hal ini bisa terjadi jika rantai makanan terputus pada produsen yaitu jika tumbuhan mati sebelum dimakan konsumen I atau pada konsumen tingkat rendah. Seperti itulah peran pengurai dalam rantai makanan.IND
ManfaatKalsium Bagi Tanaman. Hanya menyediakan 1 unsur hara yaitu kalsium. Kurang cocok untuk tanaman fase vegetatif awal. 5. Kalsium sulfat. Kalsium magnesium karbonat ini merupakan hasil formulasi pabrikan yang berfungsi sebagai pupuk, sedangkan dolomit merupakan mineral alami yang lebih berfungsi sebagai pembenah tanah.
Pengurai atau dekomposer merupakan organisme yang memangsa organisme lain yang sudah mati serta oriduk limbah dari organisme lainnya. Pengurai atau dekomposer akan membuat tanah sangat kaya dengan cara menambah senyawa organik. Zat seperti air, karbon serta nitrogen akan dikembalikan ke ekosistem lewat pengurai. Sedangkan beberapa organisme yang termasuk pengurai diantaranya adalah cacing tanah, belatung, bakteri, siput, jamur, lumut, ragi serta actinomycetes. Dekomposer atau pengurai merupakan makhluk hidup yang mendapatkan energi dengan mengurai sisa makhluk hidup yang sudah mati. Selain pengurai pada komponen biotik, ada juga produsen serta konsumen berdasarkan cara hidupnya. Produsen adalah penghasil yang berarti bisa menghasilkan makanan sendiri yakni dengan fotosintesis. Sedangkan yang termasuk produsen adalah tumbuhan yang memiliki klorofil. Untuk itu, tumbuhan hijau dinamakan dengan autrotof seperti padi sebagai produsen. Sementara konsumen disebut sebagai pemakai yang berarti memakan tumbuhan atau hewan lain supaya bisa memperoleh energi dan dinamakan dengan heterotrof. Konsumen sendiri dibagi menjadi 2 tingkatan yakni konsumen I serta kosumen II. Untuk konsumen I dinamakan herbivora dan konsumen II dinamakan karnivora. Contoh dari konsumen I adalah herapah dan konsumen II adalah singa. Dekomposer atau pengurai tersebut mempunyai fungsi yang sangat penting pada ekosistem. Tumbuhan atau hewan yang telah mati nantinya akan diuraikan serta dikembalikan ke tanah sebagai unsur hara atau zat anorganik yang sangat penting untuk pertumbuhan. Selain itu, proses penguraian juga akan menghasilkan karbon dioksida yang penting dalam proses fotosintesis. B. Jenis Jenis Pengurai atau Dekomposer Dekomposer sendiri dibagi menjadi 4 jenis, yakni Mikroba Contohnya seperti jamur serta Cacing tanah. Pengurai akan membuat tanah mengandung senyawa organik seperti air, karbon dan nitrogen yang akan dikembalikan ke ekosistem lewat aktivitas pengurai. Organisme ini akan makan bahan organik kemudian diubah menjadi zat yang dikembalikan dalam bentuk anorganik. Sebagian dari bahan anorganik yang dibuat pengurai dan dikembalikan ke lingkungan diantaranya adalah karbon dioksida, fosfat serta amonium. C. Contoh Pengurai atau Dekomposer Ada beberapa contoh dari pengurai berdasarkan tempatnya seperti gurun, air, hutan dan juga kutub 1. Gurun Di area gurun, akan sulit pengurai untuk bisa hidup sebab pengurai lebih menyukai tempat yang lembab. Namun, ada salah satu pengurai di gurun yakni bakteri sebab berukuran sangat kecil dan dapat hidup udara. Selain itu, ada beberapa jenis pengurai lain di gurun seperti kaki seribu, kumbang serta cacing tanah. 2. Air Jenis pengurai yang ada di air juga bisa dikatakan sedikit dan beberapa diantaranya berjenis bakteri. Namun, ada juga pemulung lain seperti kepiting, udang air tawar, cacing serta lobster. Nantinya, ikan akan memangsa tumbuhan serta hewan yang sudah mati di air. 3. Hutan Di area hutan ada banyak pengurai yang bervariasi seperti bakteri, siput, jamur serta cacing tanah. Apabila ada organisme yang mati di hitan, maka pengurai atau dekomposer yang akan menguraikan organisme mati tersebut sekaligus memberi nutrisi pada tanah. 4. Kutub Hampir sama seperti gurun, area kutub juga menjadi lokasi pengurai sulit ditemukan yang dipengaruhi karena iklim. Meski beberapa jenis pengurai tidak bisa hidup di kutub, namun bakteri tetap bisa tinggal karena pada dasarnya bisa hidup di mana saja. Selain itu, gagak kutub adalah pemulung yang bisa makan bangkai dari hewan yang sudah mati. D. Fungsi Pengurai atau Dekomposer Pengurai memiliki peran penting dalam ekosistem. Tanpa adanya pengurai, maka organisme yang sudah mati tidak bisa dipecah serta didaur ulang menjadi makhluk hidup lain. Tujuan dari pengurai membusukkan juga karena harus bertahan hidup. Pengurai merupakan heterotrofik yang mengartikan jika pengurai bisa memperoleh energi dengan cara menelan bahan organik. Organisme yang sudah mati bisa memberikan nutrisi pada pengurai seperti jamur serta bakteri yang dipakai untuk berkembang biak dan tubuh serta menyebarkan spesies. Rantai makanan akan diawali dengan energi matahari yang kemudian ditangkap tanaman serta diubah menjadi bahan bakar lewat fotosintesis. Konsumen primer akan memakan tumbuhan, sementara konsumen sekunder serta tersier akan makan konsumen primer Di akhir rantai makanan, pengurai berguna untuk pembersihan dengan cara mengonsumsi bangkai dari hewan mati, membusukkan bahan tanaman serta produk limbah anggota ekosistem lain. Contohnya cacing tanah yang akan mengambil tanah serta mikroorganisme serta mengeluarkan limbah yang diisi dengan nutrisi kemudian ditambahkan ke tanah. Jamur akan menyerap nutrisi dari hewan serta tanaman yang dikonsumsi sambil melepaskan enzim untuk memecah bahan organik yang sudah mati. E. Tahapan Dekomposisi Pada saat organisme mati dan pengurai melakukan dekomposisi, maka organisme tetap melewati 5 tahap pembusukan yakni fresh, mengasapi, pembusukan aktif, pembusukan lanjut dan pembusukan kering atau sisa. Sedangan proses utama yang terjadi pada organisme yang membusuk terdiri dari 2 yakni autolisis serta pembusukan. Autolisis terjadi pada saat enzim seluler di dalam tubuh organisme mati memecah sel serta jaringan. Sementara pembusukan merupakan saat mikroba tumbuh serta bereproduksi di semua tubuh sesudah kematian. Berikut adalah tahap demi tahapnya Fresh Dimulai sesudah jantung organisme berhenti berdetak sehingga tidak ada oksigen serta karbon dioksida menumpuk. Autolisis kemudian akan mulai terjadi dan pembusukan juga Karena pembusukan, maka penumpukan gas terjadi dan sisa organisme membengkak kemudian beberapa gas serta cairan akan dibersihkan dari aktif Sisa kehilangan massa serta pencairan dan disintegerasi jaringan terjadi dan bakteri menghasilkan bahan kimia seperti hidrogen sulfida, amonia dan metana yang menghasilkan bau lanjutan Organisme sudah kehilangan banyak massa sehingga yang tersisa untuk diurai tidak banyak. Apabila organisme ada di dalam tanah, maka tanah disekitarnya akan mengalami peningkatan nitrogen yang penting untuk Dalam tahap ini, kulit dan tulang rawan akan mengering dan tulang yang akan tersisa. Pertumbuhan tanaman bisa terjadi di sekitar sisa sebab tingkat nutrisi di tanah meningkat. A. Pengertian PenguraiB. Jenis Jenis Pengurai atau DekomposerC. Contoh Pengurai atau Dekomposer1. Gurun2. Air3. Hutan4. KutubD. Fungsi Pengurai atau DekomposerE. Tahapan Dekomposisi
struturtanah dengan menyediakan ruang pada tanah untuk udara dan air. 2. Manfaat yang berkaitan dengan sifat kimia tanah. Ada beberapa manfaat pupuk yang berkaitan dengan sifat kimia tanah, diantaranya: a. Menyediakan unsur hara yang diperlukan bagi tanaman. b. Membantu mencegah kehilangan unsur hara yang cepat hilang seperti N, P dan K
In books Figures - uploaded by Sufardi SufardiAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Sufardi SufardiContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 39BAB IIIFUNGSI UNSUR HARAab ini membahas tentang berbagai bentuk dan fungsi unsur hara didalam tanaman serta gejala defisiensi yang akan ditimbulkannya jikaterjadi kekurangan dan gejala keracunan jika terjadi kelebihan. Denganmembaca bab ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan berbagaibentuk dan fungsi serta gejala defisiensi dari setiap unsur hara. Pertumbuhandan perkembangan suatu tanaman tidak akan berjalan dengan baik tanpatersedianya unsur hara yang cukup di dalam tanah dan dari udara. Setiapunsur hara memiliki peran dan fungsi masing-masing yang kekurangannyatidak bisa digantikan oleh unsur yang lain sebagai asas dari kaedahesensialitas unsur hara yang dikemukakan oleh Arnon dan Stout. Kekuranganunsur hara biasanya akan ditandai dengan munculnya gejala-gejala yangspesifik yang dikenal sebagai gejala defisiensi hara nutrient deficiencysympton. Sebaliknya, jika terjadi kelebihan suatu unsur hara, maka tanamanjuga akan memperlihatkan gejala yang disebut dengan gejala keracunantoxicity.Walapun gejala defisiensi unsur hara bersifat spesifik, tetapi kondisi dilapangan kadangkal tidak mudah untuk menentukan penyebabnya, karenabanyak faktor yang mempengaruhi dinamika hara di dalam tanah. Tentanghal ini akan diuraikan lebih lanjut dalam dalam dinamika hara tanaman. Adasedikit perbedaan bahwa jika gejala defisiensi kahat bersifat unik, makagejala keracunan tidak demikian. Gejala keracunan akibat berlebihan suatuunsur tidak mutlak karena pengaruh unsur tersebut melainkan justru karenaada kaitannya dengan unsur yang lain. Gejala defisiensi dan mungkin jugagejala keracunan yang timbul pada suatu tanaman, jika diidentifikasi dengantepat maka akan diketahui unsur hara mana yang menjadi masalah bagitanaman tersebut. Oleh karena itu, memahami peran dan fungsi unsur harasangat penting. 40 PROF. DR. IR. SUFARDI, Karbon, Hidrogen, dan Oksigen C, H, OBerdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakanbahwa unsur-unsur hara penyususun tanaman terdiri dari air yang porsinyamencapai ± 90% dan bahan kering dry matter sekitar 10%. Bahan keringterdiri dari bahan-bahan organik dan anorganik. Bahan organik tanamanumumnya dibentuk dari tiga unsur utama yaitu C, H, O, dan ditambah denganunsur N, S, dan P Mengel dan Kikrby, 1987. Bahan anorganik adalahmerupakan bagian-bagian mineral atau disebut juga dengan abu tanamanyang jika dianalisis, komposisi penyusun abu ini adalah unsur-unsur Ca, Mg,K, Na, Fe, Zn, Cu, dan terdiri dari 56 –58% dari bobot kering banyak tanaman, Hberkisar antara 7 –10%, sedangkan O berkisar antara 25 –44% dan Nberkisar antara 0,2-5,0 %. Indikator C, H, dan O di dalam tanah tidakdipertimbangkan, karena ketiga unsur ini diambil dari udara bebas. Unsur Cdiserap dalam bentuk gas CO2yang tersedia di dalam atmosfer dan larutantanah. Unsur H dan O biasanya diserap melaui molekul air H2O. Unsur-unsur ini disebut sebagai penyusun utama tubuh tanaman karena sebagaikonstituen senyawa organik tanaman dan penyusun protoplasma sel. Unsur-unsur ini umumnya tersedia bebas di udara atmosfir, sehingga tidak perludiberi lewat pemupukan kecuali untuk air tanaman Tisdale et al., 1987.Oleh karena ketiga unsur tersebut tersedia bebas di alam, maka kadang-kadang jarang sekali dibicarakan di dalam kontek dan Kebutuhan1. Unsur C, H, dan O bersama dengan nitrogen dan kadang-kadang S dapatmembentuk berbagai senyawa organik non-karbohidrat seperti asamamino, enzim-enzim amino, asam nukleat, alkaloida, dan basa-basapurin serta klorofil tanamannya Jones et al., 1991.2. Unsur-unsur C, H, O ini mempunyai peranan dalam proses fotosintesisasimilasi karbon yang diambil dalam bentuk CO2dari udara, dan H2Odari dalam tanah. Ketiga unsur tersebut juga berperan dalam prosesrespirasi Air merupakan komponen utama yang mengisi sel tanaman, sehinggajika terjadi kekurangan air berakibat fatal pada tumbuhan, yaitumenyebabkan tumbuhan menjadi layu, kering dan mati Marschner’s,2011.4. Defisiensi C, H, dan O jarang terjadi karena ketiga unsur ini tersediaberlebih di udara atmosfer. Namun juka terjadi sesuatu kondisi yangmenyebabkan unsur ini tidak tersedia, maka proses hidup tanaman dapatberlangsung. PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 415. Kelebihan ketiga unsur ini tampaknya tidak memberikan respon negatif,kecuali jika konsentrasi CO2terlalu banyak bisa menghambat lajufotosintesis karena kelebihan substrat. Selanjutnya jika tanamanmengandung molekul air berlebihan, maka tanaman cenderung akanmenjadi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Illinois danDepartemen Pertanian Amerika Serikat, menunjukkan bahwa tumbuhanmengambil CO2dari atmosfer dan menggunakannya untuk menghasilkankarbohidrat melalui proses fotosintesis. Tetapi tumbuhan juga melepaskanCO2selama respirasi yang dipakai sebagai senyawa gula untuk pembentukanenergi untuk pertumbuhan dan pertahanan diri Salisburry dan Ross, 2005.Bagaimana peranh CO2terhadap respirasi akan menentukan pula terhadappenyediaan pangan di masa mendatang. Dalam hal ini, tumbuhan akanmenangkap CO2dari udara dan menyimpannya sebagai karbon dalamjaringannya. Kemampuan tumbuhan speperti ini, telah menjadi salah satu isumenarik untuk mengatasi masalah pencemaran udara yaitu denganmelibatkan tumbuhan untuk penyerapan gas tersebut Science News, 2009.Hal ini menunjukkan bahwa tanaman menyerap C dari karbon dioksida danmenggunakannya sebagai komponen senyawa organik berupa tubuh H yang menyusun senyawa organik tanaman berasal darimolekul air. Molekul air yang diserap tanaman dipecah menjadi ion hidrogendan gas oksigen O2. Oksigen merupakan senyawa gas yang dihasilkantumbuhan selama proses fotosintesis yang selanjutnya dimanfaatkan olehorganisme konsumen Salisburry dan Ross, 2005. Air adalah salah satukomponen fisik yang sangat vital dan dibutuhkan dalam jumlah besar untukpertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sebanyak 85-90 % dari bobotsegar sel-sel dan jaringan tanaman tinggi adalah air Hale dan Orcott, 2010.Noggle dan Frizt 1983 menjelaskan fungsi air bagi tanaman yaitu 1. Sebagai senyawa utama pembentuk protoplasma,2. Sebagai senyawa pelarut bagi masuknya mineral-mineral dari larutantanah ke tanaman dan sebagai pelarut mineral nutrisi yang akan diangkutdari satu bagian sel ke bagian sel lain,3. Sebagai media terjadinya reaksi-reaksi metabolik,4. Sebagai reaktan pada sejumlah reaksi metabolisme seperti siklus asamtrikarboksilat,5. Sebagai penghasil hidrogen pada proses fotosintesis,6. Menjaga turgiditas sel dan berperan sebagai tenaga mekanik dalampembesaran sel, 42 PROF. DR. IR. SUFARDI, Mengatur mekanisme gerakan tanaman seperti membuka danmenutupnya stomata, membuka dan menutupnya bunga serta melipatnyadaun-daun tanaman tertentu,8. Berperan dalam perpanjangan sel,9. Sebagai bahan metabolisme dan produk akhir respirasi, serta10. Digunakan dalam proses air pada jaringan tanaman akan menurunkan turgor sel,meningkatkan konsentrasi makro molekul serta senyawa-senyawa denganberat molekul rendah, mempengaruhi membran sel dan potensi aktivitaskimia air dalam tanaman Peran air yang sangat penting tersebut menimbulkankonsekuensi bahwa langsung atau tidak langsung kekurangan air padatanaman akan mempengaruhi semua proses metaboliknya sehingga dapatmenurunkan pertumbuhan tanaman Effendi, 2010. Nitrogen NNitrogen merupakan salah satu unsur hara makro esensial yang utamabagi tanaman. Kandungan N dalam tanaman bervariasi antar jenis tanaman,namun konsentrasi berkisar dari 1,50 –6,00 % dari bobot kering banyaktanaman dengan nilai kecukupan dari 2,50 hingga 3,5 % dalam jaringan daunJones et al., 1991. Batas terendah N tanaman berkisar antara 1,80 –2,20 %untuk tanaman buah-buahan dan kisaran lebih tinggi berada antara 4,80 –5,50 % ditemukan pada spesies legum. Nilai kritis sangat bervariasitergantung pada spesies tanaman, tingkat pertumbuhan dan bagian N paling tinggi ditemukan pada daun muda dengan totalkandungan N biasanya menurun dengan bertambahnya umur tanamanMaschner’s, 2011.Nitrogen sebagai nitrat akan berakumulasi pada konsentrasi-konsentrasi substansial > 1000 ppm dalam jaringan pengangkut tulangdaun dan pucuk selama periode vegetatif tanaman. Tanaman yang dipupukamonium biasanya mengandung N lebih tinggi dari tanaman yang menyerapN dalam bentuk nitrat tersedia. Tanaman-tanaman berdaya hasil tinggi akanmengandung nitrogen berkisar dari 56 –560 kg N ha-1 Jones et al., 1991Fungsi dan KebutuhanFungsi nitrogen pada tanaman sangat penting sehingga jika tanamanmengalami kekurangan unsur utama ini, maka kelangsungan hidup tanamanakan terganggu dan responnya sangat cepat. Menurut Datnoff et al. 2007fungsi nitrogen pada tanaman antara lain 1. Nitrogen merupakan unsur utama esensial yang ditemukan di dalambentuk-bentuk senyawa organik dan anorganik tanaman. PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 432. Nitrogen bersama dengan C, H, O dan kadang-kadang S dapatmembentuk asam amino, anzim-enzim amino, asam nukleat, alkaloida,dan basa-basa purin3. Nitrogen juga sebagai penyusun dari klorofil tanaman4. Walaupun N anorganik dapat juga terdapat dalam bentuk nitrat, tetapibentuk N organik di dalam tanah ternyata lebih banyak terdapat sebagaiprotein bermolekul tinggi5. Secara morfologi N berperan, dalam pembentukan daun dan batangtanaman pembentukan vegetatif tanaman.Lebih lanjut Bennett 1994 mengemukakan bahwa nitrogen diseraptanaman dalam bentuk amonium NH4+ dan nitrat NO3-. Telah diketahuiumum bahwa amonium diserap dan digunakan terutama oleh tanaman-tanaman muda, sedangkan nitrat merupakan bentuk utama yang digunakanselama periode pertumbuhan. Tanaman bervariasi dalam penggunaanamonium atau nitrat. Beberapa tanaman seperti padi, menyerap nitrogendalam bentuk amonium sementara tanaman-tanaman yang lain terutama yangditanam pada lahan kering cenderung akan menyerap N dalam bentuk di dalam tanaman akan direduksi menjadi bentuk amina NH2-kemudian digunakan untuk membentuk asam amino Dris et al., 2002.Menurut Bennett 1994, ada 20 asam amino merupakan prekusor darirantai polipeptida yang menyusun semua protein. Dua asam amino lainnyayaitu glysin dan glutamat merupakan prekusor basa nitrogen. Asam-asamamino merupakan senyawa yang sangat penting pada pembentukanpembentukan protein dan diperkirakan berperan sebagai pembentuk satuanpolimer. Ada bagian dari asam-asam amino RNA dan DNA yang berperandalam informasi genetik dan langsung berkaitan dengan sintesis proteinBould et al., 1987. Selanjutnya, asam amino, basa nitrogen, asam nukleat,yang mengandung N juga menjadi penyusun dari senyawa-senyawa tanamantermasuk nukeleotida, amida, dan amina. Banyak enzim yang berbentukprotein sehingga N memainkan peranan kunci dalam reaksi-reaksimetabolisme Epstein dan Bloom, 2004.Defisiensi Kekurangan Nitrogen1. Tanaman-tanaman yang mengalami defisiensi N akan mengalamipertumbuhan yang lambat, lemah, dan kurus. Secara spesifik, dauntanaman akan berwarna hijau pucat hingga Gejala daun menguning ini biasanya dimulai pada daun lebih tua karenasifat N di dalam tanaman yang sangat mobil yang mudah bergerak padabagian-bagian yang aktif Keguguran daun lebih cepat dari biasanya, dan hasil akan menurun cepat 44 PROF. DR. IR. SUFARDI, Defisiensi N, tanaman akan cepat mengalami penuaan dengan hasil dankualitas tanaman akan menurun nyataKelebihan Nitrogen1. Tanaman-tanaman dengan kelebihan N, berwarna hijau gelap dan terjadisekulen sehingga mudah terserang penyakit dan serangan Tanaman mudah rebah dan peka terhadap cekaman lingkungan3. Buah dan biji dari tanaman biasanya akan gagal dihasilkan gagalpanen.4. Kualitas buah dan biji akan Jika amonium hanya bentuk utama N tersedia yang diambil tanaman,kondisi keracunan ini dapat berkembang menghasilkan jaringan vaskularakar yang rusak, sehingga menghambat penyerapan Buah dari tanaman buah-buahan biasanya akan terlihat seperti gejalakingsut tidak normal. Gejala-gejala kekurangan Ca dapat terjadi jikaamonium merupakan sumber utama Kelebihan N terutama amonium, dapat menurunkan karbohidrat karenaterhambat N larutMenurut Jones et al 1991, nitrogen terdapat sebagai anion nitrat didalam kebanyakan pucuk dan tulang daun tanaman dengan konsentrasibervariasi dari 8000-12000 ppm 0,80-1,20 % selama pertumbuhan awal,dan cenderung menurun menjadi 3000-8000 ppm pada masa menjelangdewasa. Nilai-nilai ini kebanyakan terkonsentrasi pada pucuk utama dantulang daun yang berkembang penuh. Asam-asam amino juga ditemukan didalam Tersedia TanahNitrogen terdapat di dalam tanah sebagai anion nitrat NO3- dan kationamonium NH4+. Pengambilan bentuk-bentuk tersebut di pengaruhi oleh pHtanah, temperatur, dan kehadiran ion-ion yang lain di dalam larutan amonium berperan serta dalam pertukaran kation tanah. Beberapalaporan menyebutkan bahwa nitrit NO2- mungkin terdapat di dalam larutantanah di bawah kondisi-kondisi anaerobik akan menjadi racun terhadaptanaman pada konsentrasi yang sangat rendah kurang dari 5ppm Fageria etal., 1991; Jones et al., 1991. PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 45Interaksi N dengan Unsur Lainnya1. Hubungan antara N dan P di dalam tanaman telah diketahui dengan baiksama seperti hubungan antara N dan K. Rasio N dan P dan rasio N danK biasa dipakai sebagai aturan DRIS diagnosis and recommendationintergrated system Chapman dan Brown, 1950 dalam Jones et al.,1991.2. Pengambilan nitrat dapat merangsang penyerapan kation-kation,sedangkan khlor Cl dan anion hidroksi OH- dapat menghambatpengambilan Status karbohidrat tinggi dapat memacu pengambilan amonium, danpengambilan penyerapan amonium dapat menghambat kation-kationyang dapat mengarah terjadinya defisiensi Ca sebagai akibatberkurangnya level K di dalam Fosfor PFosfor merupakan unsur hara yang mutlak diperlukan oleh tanamansetelah nitrogen. Di dalam tanaman, kandungan fosfor berkisar dari 0,15 –1,00 % dari bobot kering tanaman dengan nilai kecukupan dari 0,20 hingga0,40% dalam jaringan daun yang baru berkembang penuh, sedangkan nilaikritis untuk P biasanya kurang dari 0,20% defisien dan berlebihan jikalebih besar dari 1,00 % Jones et al., 1991. Konsentrasi P tinggi ditemukandalam daun muda dan tangkai daunnya. Tanaman-tanaman berdaya hasiltinggi mengandung fosfor antara 17 –84 kg P ha-1 Tisdale et al., 1987.Jumlah fosfor rata-rata di dalam tanah mineral relatif lebih banyak daripadajumlah nitrogen, namun lebih rendah daripada jumlah kalium, magnesium,dan kalsium Buckman dan Brady, 2004. Kendati demikian, sebagian besarfosfor di dalam tanah tidak tersedia bagi tanaman karena terdapat dalambentuk-bentuk yang tidak larut atau dalam bentuk yang terikat oleh partikel-partikel tanah yang dikenal sebagai P yang terfiksasi Prassad dan Power,1997.Pengangkutan fosfor oleh tanaman lebih rendah jika dibandingkandengan angkutan nitrogen dan kalium. Menurut hasil-hasil penelitiandiketahui bahwa pengangkutan fosfor oleh tanaman hanya berkisar antara 1/3atau 1/4 dari unsur nitrogen dan kalium, meskipun di dalam pemupukankadang-kadang dosisnya dianjurkan untuk diberikan lebih tinggi Buckmandan Brady, 2004. Hal ini disebabkan karena tingkat efisiensi fosfat yangrendah dari pupuk dan serapan yang rendah pula. Secara singkat dapatdikatakan bahwa ada tiga persoalan yang berkaitan dengan unsur fosfor yaitu 1 jumlah total dalam tanah yang rendah, 2 fosfor asli tanah yang tidakmudah tersedia, dan 3 terjadinya pengikatan fiksasi sebagian besar fosfat 46 PROF. DR. IR. SUFARDI, yang mengakibatkan unsur ini tidak tersedia bagi tanaman Sufardi,1999. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa fiksasi fosfat di dalamtanah bisa mencapai 80-87 % pada Ultisol Sufardi, 1999, dan bisamencapai lebih dari 90 % pada tanah-tanah yang didominasi oleh fraksi-fraksi amorf seperti pada Andisol Mizota dan van Reuuwijk, 1989.Berdasarkan hal tersebut, maka persoalan yang amat penting adalahbagaimana upaya untuk meningkatkan ketersediaan fosfor tanah Buckmandan Brady, 2004.Fungsi dan KebutuhanBaik secara fisiologis maupun morfologis, fosfor merupakan unsurhara makro yang sangat penting pada tanaman. Di antara fungsi fosfor adalahsebagai berikut 1. Fosfor merupakan unsur makro esensial yang merupakan komponen darienzim-enzim tertentu dan protein. Adenosin trifosfat ATP, asam-asamribonukleat RNA, asam-asam deoksiribonukleat DNA, fitin, gulafosfat, dan fosfolipida. ATP terlibat di dalam berbagai reaksi transferenergi, sedangkan RNA dan DNA adalah komponen-komponen dariinformasi genetik Jones et al., 1991.2. Penyusun senyawa sel tanaman dan sebagai sumber energi untukasimilasi dan respirasi Mengel dan Kikrby, 1987.3. Fosfor juga terlibat di dalam pembelahan sel dan pembentukan lemakserta albumin Buckman dan Brady, 2004.4. Secara morfologi, pada tanaman budidaya fosfor berperan dalammendorong pertumbuhan generatif tanaman, seperti merangsang bunga danpembentukan buah, meningkatkan kualitas hasil biji, dan merangsangperakaran yang penting untuk penyerapan hara secara aktif Fageria et al.,1991; Foth, 1997.5. Fosfor juga berkaitan dengan mutu tanaman khususnya pada makananternak dan sayuran, bahkan dapat memberikan kekebalan terhadap penyakityang miripdengan fungsi kalium Buckman dan Brady, 2004.Bentuk-bentuk P larut dan TersediaMenurut Jones et al. 1991, P larut dalam asam sitrat 2% terdapatsebagai orthofosfat di dalam pucuk utama dan tulang-tulang daun daribagian-bagian tanaman yang aktif tumbuh. Konsentrasinya, berkisar dari100-5000 ppm dari berat kering, dan dapat digunakan untuk mengevaluasistatus P tanaman. Konsentrasi kritis terjadi pada nilai 2500 ppm P Mengeldan Kikrby, 1987. Fosfor yang terdapat di dalam kebanyakan tanah hampirsama jumlahnya antara bentuk organik dan anorganik. Ada beberapa bentukP tersedia di dalam tanah, yaitu PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 471. Bentuk dehidrogen fosfat H2PO4- yang disebut juga orthofosfat primerdan monohidrogen fosfat HPO4= atau orthofosfat sekunder merupakandua bentuk anion P yang tergantung dari pH Bentuk kombinasi dari Al-P, Fe-P, atau Ca-P yang merupakan sumberutama dari P anorganik dan bentuk-bentuk ini juga sangat tergantungpada pH Pada pH rendah, bentuk Fe-P, dan Al-P lebih dominan dibandingkandengan bentuk Ca-P demikian juga Buckman dan Brady 2004, tersedianya fosfor anorganiksebagian besar ditentukan oleh faktor 1 pH tanah, 2 kandungan besi,aluminium, dan mangan, 3 ada tidaknya mineral yang mengandung besi,aluminium dan mangan, 4 kalsium tersedia dan mineral kalsium, 5 jumlahdekomposisi bahan organik, dan 6 kegiatan mikroorganisme. Empat faktorpertama saling berhubungan karena pengaruhnya sebagian besar bergantungpada pH dan Kelebihan PTanaman yang mengalami defisiensi P akan tumbuh lambat, dan warnatanaman menjadi hijau gelap yang kemudian diikuti dengan daun yang lebihtua berwarna keunguan purple karena meningkatnya pigmen antosianinSalisburry dan Ross, 2005. Karena P merupakan unsur yang mobil di dalamtanaman, gejala defisiensi pada mulanya terjadi dalam jaringan yang lebih tuaMengel dan Kikrby, 1987. Secara morfologi, kekurangan P juga akanmenyebabkan mudah rontoknya bunga dan gagal dalam P umumnya tampak dalam bentuk defisiensi unsur mikro. UnsurFe dan Zn merupakan unsur-unsur pertama yang terpengaruh. Kelebihan Pjarang terjadi karena kebanyakan tanah mengalami kahat P, namun jika didalam tanaman terdapat P yang berlebihan, maka tanaman mungkin akantampak seperti kering dan terbakar. Hal ini karena meningkatnya garamfosfat di dalam tanaman sehingga terjadi semacam plasmolisis. Secaramorfologi, gejala kekurangan P lebih lanjut akan diuraikan pada P dengan unsur lainnyaHubungan antara N dan P di dalam tanaman telah diketahui denganbaik sama seperti hubungan antara P dengan Cu, Fe, Mn , dan Zn. Rasio 3 1antara N dan P, dan 200 1 antara P dan Zn dianggap sebagai nilai yangkritis. Rasio N terhadap P juga telah digunakan sebagai aturan DRIS yaitusuatu pertimbangan kebutuhan hara berdasarkan rasio-rasio antar unsurJones et al., 1991. 48 PROF. DR. IR. SUFARDI, Kalium KKalium merupakan unsur utama yang juga berperan penting bagitanaman. Di dalam tanaman, kandungan K berkisar dari 1,00 –5,00 % daribobot kering jaringan daun tanaman dengan nilai kecukupan untukkebanyakan tanaman berada antara 1,50 hingga 3,0 % dalam jaringan daunbaru yang berkembang penuh dan kadar kalium dianggap defisien atauberlebihan jika nilai kritis K berturut-turut kurang dari 1,00 % deficient ataulebih besar dari 3,00 % excess Jones et al., 1991. Lebih lanjut Jones et al.1991 menguraikan bahwa level K dapat melebihi batas kecukupan hingga2-3 kali. Kecukupan K dapat melebihi 6,00- 8,00 % di dalam jaringan pucukdari beberapa tanaman sayuran. Konsentrasi tertinggi ditemukan dalam daunmuda, tangkai daun muda, dan pucuk tanaman. Tanaman berhasil tinggidapat mengandung kalium antara 56 –560 kg K ha-1. Banyak tanaman sepertipisang yang mengandung K sampai kg K ha-1. Kebanyakan tanamanakan menyerap lebih banyak K daripada kebutuhannya. Kelebihan ini seringdikenal dengan konsumsi mewah luxury consumption. Panen kebanyakanbuah-buahan dapat mengangkut sejumlah dari dalam tanah terdapat kisaran perbedaan yang luas antara kandunganK tanah dengan K tersedia tanaman. Beberapa tanah sering terjadi defsiensidalam ketersediaan K namun pada tanah yang lain terdapat berlebihan. Halini terjadi karena sebagian besar K terdapat dalam bentuk mineral asli tanahyang komposisinya berbeda antara satu tanah dengan tanah lainnyatergantung dari bahan induk Foth, 1997.Fungsi dan KebutuhanSecara umum kalium sering dijuluki sebagai unsur pengimbang dariunsur hara lain terutama nitrogen dan fosfor. Fungsi kalium pada tanamanadalah sebagai berikut 1. Kalium merupakan unsur makro esensial yang telibat di dalammempertahankan status air dari tanaman dan tekanan turgor dari sel-selserta berperan dalam membuka dan menutupnya stomata daun. Regulasiosmotik ini ditunjukkan oleh peran K dalam mengatur hubungan antaraair dan tanaman. Bennett 1994, mengemukakan bahwa ada tiga halperan K dalam pengaturan air tanaman yaitu 1 terlibat dalampengangkutan air dari tanah ke tanaman, 2 retensi air di dalam jaringantanaman, dan 3 pergerakan air untuk asimilasi di dalam jaringan xylemdan Kalium diperlukan dalam akumulasi dan traslokasi bentuk baru darikarbohidrat, nutrisi dan air PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 493. Berperan sebagai katalisator beberapa reaksi biokimia. Tidak kurang adasekitar 60 enzim pada jaringan miristem membutuhkan K untukmelancarkan reaksi-reaksi enzimatis tersebut Suelter, 1985.4. Berperan dalam proses sintesis karbohidrat dan lemak, dan fotosintesisTisdale et al., 1987.5. K ikut juga terlibat di dalam menjaga stabilitas pH di dalam sel sertadibutuhkan untuk produksi senyawa fosfat berenergi tinggi ATP yangdiperlukan di dalam sintesis pati dan protein Bennette, 1994.6. Secara morfologi berperan dalam meningkatkan resistensi tanamanterhadap serangan hama, penyakit, dan kekeringan dan meningkatkankualitas hasil tanaman Soepardi, 1983. Kalium sering dikenal sebagaiunsur kualitas karena banyak buah-buahan dan sayuran yangmengandung cukup K memperlihatkan kualitasnya lebih baik dan lebihtahan lama Boild et al., 1984; Usherwood, 1985.Bentuk K Larut dan TersediaKetika K tidak terdapat dalam bentuk terkombinasi di dalam tanaman,maka K dapat diekstrak dengan mudah dari jaringan basah atau jaringankering, dan konsentrasi ekstrak secara esensial akan sama dengan yangdiukur dari analisis total. Beberapa tanaman sayuran dianggap kekurangan Kmanakala hasil ekstrak pucuk segar dan tulang daun, mengandung K kurangdari 2000 ppm 0,2 % dan dianggap mencukupi jika kadar K lebih besar dari3000 ppm 0,3 %. Kalium di dalam tanah terdapat dalam 4 bentuk, yaitu 1. Sebagai ion K+dalam larutan tanah2. Sebagai K dapat dipertukarkan pada koloid tanah3. Sebagai K yang berada dalam kisi mineral liatt tipe 214. Sebagai komponen K dari mineral asli tanahDi dalam tanah, keseimbangan akan terjadi antara K dalam larutan, K dapatditukar, dan K terfiksasi. Jika pupuk K diberikan ke dalam tanah, tempatkeseimbangan akan mengarah ke bentuk dapat ditukar dan terfiksasi, dandinamika ini akan menyebabkan K berpindah ke bentuk K larutan yangdiserap oleh akar dan Kelebihan K1. Tanaman yang mengalami defisiensi K akan mudah rebah dan sensitifterhadap serangan penyakit2. Pada daun lebih tua akan terlihat seperti terbakar di sekitar pinggirandaun. Defisiensi ini dikenal sebagai scorch atau nekrosis mati jaringan3. Tanaman akan menjadi sensitif terhadap keberadaan amonium danmemacu terjadinya gejala keracunan amonium. Karena K merupakan 50 PROF. DR. IR. SUFARDI, yang mobil di dalam tanaman, gejala defisiensi pada mulanyaakan terjadi dalam jaringan yang lebih tua4. Secara morfologi, kekurangan K akan menyebabkan hasil buah dankualitasnya akan yang kelebihan K akan menjadi kekurangan unsur Mg, danmungkin juga kekurangan Ca akibat ketidak seimbangan. Defisiensi Mgmerupakan gejala pertama yang akan terjadiInteraksi K dengan Unsur LainnyaHubungan antara K dan Mg di dalam tanaman telah diketahui dengansebagaimana hubungan antara K dengan Ca. Konsentrasi K tinggi pada tahapawal akan terjadi defisiensi Mg dan jika ketidakseimbangan K semakin besarakan menyebabkan defisiensi Ca. Rasio K Mg dan K Ca sering dipakaisebagai aturan DRIS. Amonium NH4+ dapat juga berperan dalamperimbangan dari ketiga kation K, Ca, dan Kalsium CaKalsium bersama dengan magnesium dan sulfur sering juga disebutsebagai unsur hara sekunder karena perhatiannya diberikan setelah unsurutama N, P, dan K. Kalsium di dalam tanaman terdapat sebagai bentukkalsium pektat yang merupakan penyusun utama dari dinding sel Bennett,1994. Kalsium terlibat disini berhubungan langsung dengan pembelahan danperpanjangan sel tanaman. Kandungan kalsium dalam tanaman berkisarantara 0,20 hingga 3,00 % dari bobot kering jaringan daun, dengan nilaikecukupan dari 0,30 % hingga 1,00 % di dalam jaringan daun darikebanyakan tanaman Mengel dan Kikrby, 1987.Nilai kritis untuk Ca bervariasi tergantung antar spesies tanaman, danterendah untuk tanaman bijidan terbesar untuk beberapa tanaman sayuran danbuah-buahan. Konsentrasi tinggi ditemukan dalam daun-daun yang lebih diduga bahwa kandungan Ca total tidak secara efektif berhubungandengan kecukupan Ca, jika akumulasi Ca di dalam tanaman sebagai kalsiumoksalat. Oleh karena itu, Ca terekstrak mungkin akan menjadi indikator yanglebih baik untuk menyatakan kecukupan Ca Chapman, 1978; Jones et al.,1991.Tanaman dengan daya hasil tinggi mengandung Ca antara 11-196 kgha-1 Ca Jones et al., 1991. Kalsium yang terangkut diperkirakan kecil untuktanaman biji-bijian dan kebanyakan tanaman buah jiha hanya biji atau buahyang dipanen, sehingga sisa tanaman akan mengandung lebih banyak Ca. PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 51Bentuk-bentuk LarutKalsium larut terekstrak dalam asam asetat mungkin menjadiindikator yang baik tehadap status Ca tanaman daripada kandungan Ca totalyang kebanyakan terdapat dalam bentuk kristal-kristal oksalat kritis untuk Ca larut adalah sekitar 800 ppm yang merupakankonsentrasi Ca yang terbukti menjadi nilai kritis yang sebenarnya untukkebanyakan dan KebutuhanDi dalam tanaman, secara fisiologis unsur hara kalsium Ca berfungsisebagai berikut 1. Kalsium merupakan unsur makro esensial sekunder yang memainkanperanan penting dalam menjaga keutuhan sel dan permeabilitasmembran Bennette, 1994; Mengel dan Kikrby, 2007, serta sebagaibagian dari senyawa kalsium oksalat dan kalsium pektat Bould et al.,1984.2. Berperan dalam mengaktifkan sejumlah enzim untuk proses mitosis,pembelahan dan perpanjangan sel Larcher, 2003.3. Kalsium juga penting dalam sintesis protein dan translokasi karbohidratmelalui sel dan lapisan antar sel Bennete, 1994 dan secara struktural,kalsium juga terdapat di dalam lamella tengah middle lamella Gardneret al., 1991.4. Beberapa tanaman seperti jenis buah-buahan, kalsium diduga berperanterhadap cita rasa buah dan jika kekurangan unsur ini, buah akanmengalami pecah-pecah atau mudah rusak Fageria et al., 2010.5. Kalsium diperlukan untuk menjaga pembuahan serbuk sari danpertumbuhan dan juga terlibat dalam memperkuat jerami dan juga padabiji sebagai pembentukan benih Bennette, 1994.6. Kalsium dapat mengimbangi pengaruh buruk dari kelebihan logam-logam berat di dalam tanaman Foth dan Ellis, 1997; Havlin et al., 1998;Buckman dan Brady, 2004.7. Secara morfologi Ca berperan dalam pembentukan akar danmemperkuat tulang daun tanaman serealia Soepardi, 1983.Interaksi Ca dengan Unsur LainnyaHubungan antara Ca dan K diketahui sama seperti hubungan antara Cadan Mg, dan rasio ini biasa digunakan sebagai aturan DRIS. Rasio Catehadap N di dalam tanaman-tanaman buah dan seperti rasio antara Ca dan Bmungkin berhubungan dengan kualitas. Hara amonium dapat menciptakandefisiensi Ca karena pengambilannya berkurang. 52 PROF. DR. IR. SUFARDI, dan Kelebihan CaGejala defisiensi atau kekurangan kalsium ditandai denganpertumbuhan titik-titik tumbuh dari akar dan daun berubah menjadi cokelatdan jika berlanjut maka tanaman akan mati Jones, 1998; Jones 2012. Daun-daun melengkung atau menggulung curling, tepi daun akan menjadi coklatseperti terbakar dan akhirnya menjalar ke seluruh daun Marschner’s,2011. Kekurangan Ca juga dapat menghambat pertumbuhan tunas dan akardan kualitas buah akan berkurang dan mengalami kerusakan di dalamnyaBennette, 1994; Fageria et al., 1991. Oleh karena Ca merupakan unsur yangtidak mobil di dalam tanaman, maka gejala defisiensi bermula terjadi padapertumbuhan terakhir pucuk atau daun termuda Mengel dan Kirkby, 1987.Bersamaan dengan itu, perkembangan dari tanaman reproduksi mungkinakan terhenti. Jaringan pengangkut pada tanaman akan rusak yangmengakibatkan berkurangnya pengambilan air, sehingga akan layu padacuaca terik, serta berkurangnya penyerapan unsur-unsur hara esensial lainnyaSanchez, 2002; Pfeiffer, 2011.Sebaliknya, tanaman yang kelebihan Ca akan menjadi kekuranganunsur Mg dan K, dan hal ini tergantung pada konsentrasi dari kedua unsur inidi dalam tanaman Jones, 1998.Bentuk-bentuk Tersedia TanahKalsium terdapat sebagai kation Ca++ di dalam larutan tanah dan jugaterdapat sebagai Ca dapat ditukar Ca-dd pada koloid tanah. Biasanya, Camerupakan kation yang paling tinggi konsentrasinya di dalam tanah dalambentuk larut dan tertukar pada tanah-tanah dengan nilai pH tinggi > 8,0, dandapat mengandung sejumlah Ca yang terdapat dalam bentuk kalsiumkarbonat CaCO3 dan kalsium sulfat CaSO4. Magnesium MgKandungan Mg dalam tanaman berkisar antara 0,15 hingga 1,00 % daribobot kering jaringan daun, dengan nilai kecukupan sekitar 0,25% di dalamjaringan daun dari kebanyakan tanaman. Nilai kritis Mg bervariasi tergantungantar spesies tanaman, dan terndah untuk tanaman biji dan terbesar untukbeberapa tanaman legum dan beberapa tanaman sayuran dan tinggi ditemukan dalam daun-daun yang lebih tua. Tanamandengan hasil tinggi mengandung Mg antara 11-196 kg Mg ha-1 Jones et al.,1991 yang hampir sama dengan Ca. Menurut Fageria 2008, kandungan Mgyang terangkut diperkirakan kecil untuk tanaman biji-bijian dan kebanyakantanaman buah jika yang dipanen hanya biji atau buah, sisa tanaman akanmengandung lebih banyak Mg. Kebanyakan Mg di dalam tanaman dapat PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 53diekstrak dengan menggunakan asam asetat 2% atau asam klorida encerJones et at., 1991.Fungsi dan KebutuhanJones et al. 1991 mengemukakan ada beberapa fungsi penting unsurhara magnesium pada tanaman, antara lain 1. Magnesium juga merupakan unsur utama sebagai komponen penyusunmolekul Unsur Mg ini berperan sebagai kofaktor di dalam kebanyakan enzimsebagai pemacu proses-prosess fosforilasi, dan terlibat sebagaipenghubung penjembatani antara struktur-struktur pirofosfat dari ATPatau ADP dan molekul Berperan sebagai pengimbang partikel ribosom di dalam konfigurasipada sintesis Berperan pada sintesis lemak atau et al. 1998, menambahkan bahwa magnesium Mg juga berperandalam pembentukan gula dan pembentukan rantai polipetida dari asam-asamamino. Keterlibatan Mg sebagai ko-faktor dalam berbagai reaksi enzimatisantara lain terdapat pada enzim transfosforilasi, dehidrogenase, dankarboksilase Bennette, 1994.Defisiensi dan KelebihanTanaman yang defisiensi Mg akan memperlihatkan daun-daunberwarna kekuningan atau terjadi klorosis pada tulang daun intervenalchlorosis, yang dimulai pada daun-daun tertua sebagai sifat dari Mg yangmobil di dalam defisiensi Mg makin parah, gejala akan tampakpada daun-daun termuda dengan membentuk gejala nekrosis mati jaringanJones et al., 1991. Pada beberapa tanaman graminae seperti jagung terlihatgaris-garis kuning pada daun. Bennette 1994 mengemukakan bahwatanaman-tanaman yang kekurangan Mg daya tumbuhnya berkurang dansering tumbuh dengan kerdil dan biasanya mempunyai tingkat reproduktifyang terhambat. Pada tanaman yang lain kadang akan memperlihatkan daunberwarna pucat dan kadang berwarna hijau gelap, coklat, merah muda, dankuning oranye Chapman, 1978. Defisiensi unsur ini kadang sulit dibedakandengan dari defisiensi K atau karena kelebihan P Goetz dan Fergus, 2003.Prassad dan Power 1997 menyatakan bahwa tanaman yang kekurangan Mgpertumbuhan akar menurun lebih besar daripada pertumbuhan pucuk tajuksehingga rasio antara pucuk dan akar akan keracunan Mg tidak spesifik karena didalam jaringan tanaman, Mgumumnya tinggi >1% selama tidak terjadi defisiensi Mg atau K. oleh 54 PROF. DR. IR. SUFARDI, itu, jika antara unsur ini tidak seimbang, kelebihan Mg mungkin akanmenghambat Tersedia TanahMagnesium terdapat sebagai kation Mg++ di dalam larutan tanah danjuga terdapat sebagai Mg dan ditukar Mg-dd pada koloid tanah. Biasanya,konsentrasi Mg larut dan Mg tertukar tertinggi terdapat pada tanah denganpH sedikit agak masam hingga antara Mg dan K diketahui sama seperti hubungan antaraMg dan Ca, dan rasio ini biasa digunakan sebagai aturan DRIS. DefisiensiMg dapat terjadi oleh tingginya konsentrasinya NH4, K, atau Ca dalammedium perakaran jika Mg kemampuan kompetisi Mg dengan kation-kationtersebut sangat Sulfur SSulfur merupakan unsur hara makro sekunder namun memiliki artipenting sebagai bagian dari penyusun protein dan zat organik lainnya didalam tanaman. Mengel dan Kikrby 1987, menjelaskan bahwa kandungan Sdalam tanaman berkisar antara 0,15 hingga 0,50 % dari bobot keringtanaman. Rasio N terhadap S mungkin sama pentingnyadengan kandungan Stotal sendiri, atau rasio S-sulfat terhadap S total Jones et al., 1991. Nilaikandungan S total bervariasi dengan spesies tanaman dan tingkatpertumbuhan. Di dalam famili Crucifera akumulasi S lebih banyak hingga 3kali dari P. Pada Leguminosae akumulasi S dan P sama Fageria et al., 2010.Bennette 1994 mengemukakan bahwa tanaman jenis serelia, akumulasi Ssepertiga lebih rendah daripada P dan mengandung dari 11-90 kg S S yang terangkut pada tanaman jenis serelia, rerumputan, dan kentangsekitar 11 kg S ha-1, sementara gula beet, kol, alfalfa, dan kapas akanmengangkut S dari 17 hingga 45 kg S ha-1 Jonet et al., 2010.Sulfur di dalam tanaman bisa terdapat dalam bentuk anion sulfat SO4=,dan bentuk ini menjadi indikator yang lebih baik terhadap kecukupan hara Sdaripada bentuk S total tanaman. Di dalam tanah S terdapat dalam beberapamineral dan bahan organik. Mineral yang mengalami pelapukan akanmelepaskan sulfur dalam bentuk SO4=yang tersedia bagi tanaman dan bentukini juga dapat dijerap oleh koloid liat dan mikroorganime tanah Foth, 1997.Sebagai bentuk organik, S terdapat dalam bentuk residu tanaman dan bentuksulfat yang dimineralisasi oleh mikrobia. PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 55Fungsi dan KebutuhanSulfur merupakan unsur esensial yang utama yang kedudukannyasangat penting bagi tanaman. Peran sulfur pada tanaman antara lain Jones etal., 1991 1. Sulfur merupakan unsur yang terlibat dalam sintesis protein dan sebagaibagian dari asam amino cystine dan Sulfur terdapat di dalam peptide glutathione, koenzim A, dan vitaminB1, dan di dalam glukosida sebagai minyak dan thiols yang berperansebagai penciri terhadap bau ordor dan rasa taste dari tanaman-tanaman famili Crucifera dan Sulfur juga dapat mengurangi insiden dari Ada juga dugaan kuat bahwa sulfur berperan di dalam dan Kelebihan SMenurt Chapman, 1978, tanaman yang defisiensi sulfur akanmemperlihatkan daun berwarna hijau kekuningan dan hal ini terjadi terutamapada daun yang lebih muda karena S bersifat tidak mobil di dalam berwarna hijau terang dan cenderung menjadi sekulen lemah.Hal ini terjadi karena S terlibat di dalam sintesis protein, sintesis klorofil,proses fotosintesis, sistem enzim, dan pembentukan minyak Bennett, 1994.Akar-akar terlihat lebih panjang dari keadaan normalnya dan pucuk mengerasberkayu. Nodulasi akar tanaman leguminosa akan berkurang dan bijimenjadi cepat menua. Gejala defisiensi S dapat terjadi dalam sesaat padatanaman yang baru tumbuh, dan akan hilang setelah akar mencapai S mungkin akan berkurang pada kondisi-kondisi S umum terjadi pada tanah-tanah masam, tanah pasir dan tanahyang miskin bahan organik dan juga pada tanah-tanah dingin dan basahkarena menghambat peleasan S dari senyawa organik Mengel dan Kikrby,2007.Kelebihan sulfur dapat menyebabkan daun-daun menjadi tua sebelummasanya prematur. Kelebihan S umumnya terjadi pada daerah-daerah yangmegalamai polusi pencemaran, namun pengaruhnya pada tanaman jarangyang menjadi persoalan. Pada beberapa tanaman sayuran seperti kubis,kelebihan sulfur dapat merusak daun dan daun muda lebih toleran terhadapabu sulfur dibandingkan dengan daun tua dan kelebihan S sering terjadi jikakadar dalam SO2dalam udara melampau 0,7 mg m-3 Bennett, 1994.Bentuk-bentuk Tersedia TanahLebih 90% S tersedia yang terdapat di dalam bahan organikmempunyai rasio N/S sekitar 101. Anion sulfat SO4= merupakan bentuktersedia utama yang ditemukan di dalam larutan tanah. Umumnya, banyak 56 PROF. DR. IR. SUFARDI, tersedia ditemukan da dalam subsoil. Pada pH tinggi >7,0, S dapatmengendap sebagai kalsium sulfat CaSO4 sedangkan pada pH yang lebihrendah 700 ppm. Defisiensi terjadi pada konsentrasi 20 –25 ppm. Zn terdapatdi dalam larutan tanah sebagai kation Zn++ dan sebagai Zn dapat Zn umumnya tinggi pada tanah dan Kebutuhan1. Sebagai penyusun sejumlah enzim metallo metallo-enzyme dan esensilbagi semua makhluk hidup2. Zn juga merupakan komponen esensial dari enzim carbonicanhydraseyang berfungsi mengatur keseimbangan antara CO2dan H2O dan Berperan dalam produksi hormon dan auksin bagi Secara morfologi berperan dalam perpanjangan sel pada ruas batang, Mobilitas Zn dalam tanaman sedang hingga kurang dan Kelebihan ZnDefisiensi Zn terjadi pemendekan dari ruas-ruas batang. Daun-daunakan mengecil dan kadang-kadang mirip dengan tajuk bunga rosetting.Terjadi klorosis antar vena daun. Kelebihan Zn dapat menyebabkan daun-daun tua memperlihatkan bercak coklat hingga dapat berinteraksi dengan P membentuk presipitasi. Kelebihan Pbisa menekan ketersediaan Zn, demikian pula sebaliknya. Pada tanah-tanahberkapur tinggi Zn bisa membentuk garam yang tidak larut. PENGANTAR NUTRISI TANAMAN Identifikasi Gejala DefisiensiKonsep Hara MinimumTanaman membutuhkan unsur hara esensial untuk menjalankan fungsisecara normal bagi pertumbuhan dan produksinya. Kisaran kecukupan haradidefinisikan sebagai rentang kebutuhan hara untuk mencapai gizi tanamanagar diperoleh pertumbuhan yang maksimum McCauley, 2009. Luaskisaran ini tergantung kepada jenis tanaman secara individu dan terutamaunsur hara. Aras unsur hara yang berada di luar batas kecukupan akanberpengaruh pada pertumbuhan tanaman dan kesehatan akibat kekurangandefisiensi atau hara terjadi jika unsur esensial tidak tersedia dalam jumlahyang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan bagi pertumbuhan tanaman,sementara keracunan terjadi apabila unsur hara berada dalam jumlah yangmelebihi dari kebutuhan tanaman dan pertumbuhan tanaman serta kulaitasnyaakan menurun Bennett, 1994. Di dalam tanah, secara umum tidak seluruhunsur hara mengalami kekurangan atau kelebihan karena sebagaian unsurhara telah tersedia di dalam tanah. Namun oleh karena sering digunakanuntuk produksi, maka beberapa unsur hara bisa ditemukan dalam keadaankurang. Umumnya, unsur hara yang sering mengalami defisien adalah unsurnitrogen N, fosfor P, kalium K, dan sulfur S, sedangkan unsur haralainnya umumnya jarang terjadi kekurangan, namun hal ini sangat tergantungkepada jenis tanah dan pengelolaan tanaman. Pada tanah-tanah yang bereaksimasam, unsur hara mikro seperti Fe, Mn, Zn, Cu, dan Zn biasanya terdapatberlebihan sehingga sering menimbulkan gejala keracunan, sedangkan unsurhara seperti Ca, Mg, Mo, dan B justru terjadi kekurangan. Sebaliknya padatanah alkalis, Fe, dan Mn sering tejadi defisiensi sementara B dan Mo sertaCl bisa ditemukan berlebihan Marschner’s, 2011.Meskipun di dalam praktek, mungkin tidak semua unsur hara beradadalam keadaan defisiensi, tetapi jika terdapat salah satu atau lebih unsurberada dalam keadaan kurang minimum, maka tanaman tidak akanmemberikan hasil yang maksimum. Hal ini sesuai dengan kaidah minimumunsur hara yang menyatakan bahwa pertumbuhan tanaman akan dibatasi olehunsur-unsur yang berada dalam jumlah yang minimum Mengel dan Kikrby,1987. Tanaman akan tumbuh dan berproduksi hanya apabila unsur haratersedia sesuai yang dibutuhkannya. Oleh karena itu, tidak dipersoalkanbanyaknya unsur dibutuhkan tetapi yang penting adalah unsur hara tersediayang mana yang membatasi pertumbuhan dan perkembangan dari tanamantersebut. FAO 1999, telah mengilustrasikan hukum minimum hara ini 64 PROF. DR. IR. SUFARDI, bentuk diagram “Analogi Barrel” atau analogi tempayan airsebagaimana diperlihatkan pada Gambar memperlihatkandiagram ilustrasi tentang HukumMinimum. Dari gambar terlihatbahwa permukaan air dianalogisebagai potensi hasil tanaman, dimana hara nitrogen dimisalkansebagai lubang tempayan yangpaling rendah, yang disusul olehkalium dan fosfor. Di sinimenunjukkan bahwa air tidak akanpernah bisa memenuhi tempayanbarrel jika lubang nitrogen, kalium,dan fosfor tidak ditutup Ilustrasi Analogi Barrel menggunakan nitrogen sebagai unsuryang tersedia paling rendah FAO, 1999.Pengertian ditutupi di sini adalah unsur-unsur yang berada dalam jumlahminimum tersebut harus dibuat tersedia bagi tanaman agar tanaman dapattumbuh sengan baik atau dalam analogi ini agar air bisa diisi hingga batasunsur sulfur. Demikian seterusnya hingga semua unsur yang kurang dapatdipenuhi. Hal ini menunjukkan bahwa produksi tanaman tidak akan dicapaimaksimum jika ketiga unsur hatra tersebut berada dalam keadaan dalam keadaan seperti tersebut di atas, maka jika persoalan ketiga haraini tidak diatasi, maka tanaman akan memperlihatkan gejala defisiensi yangpada akhirnya akan berpengaruh pada pertumbuhan dan hasil konteks dengan defisiensi hara, maka jika salah satu atau tiga unsurhara tersebut menjadi pembatas utama tidak tersedia, maka biasanyatanaman akan memperlihatkan gejala-gejala pada organ daun tanamansesuai fungsi dan spesifikasi masing-masing unsur yang berada dalamkondisi kurang defisien.Mengenal Ciri Gejala VisualMengenal gejala defisiensi pada dasarnya bukan pekerjaan mudah,walaupun gejala defisiensi setiap unsur hara bersifat spesifik. Hal inidisebabkan karena gejala defisiensi hara yang terjadi pada daun tanaman ataubagian lainnya tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh banyak faktor. PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 65Bahkan antar unsur hara juga terjadi interaksi yang memberikan efek padatanaman yang kadang-kadang sulit dijelaskan apa yang menjadipenyebabnya. Di sisi lain, gejala defisiensi hara kadang sulit dibedakandengan gejala kekurangan air, dan/atau gejala serangan hama dan karena itu, perlu dipisahkan antara gejala karena pengaruh seranganhama dan penyakit dengan gejala defisiensi dan keracunan Epstein danBloom, 2004. Namun, jika identifikasi gejala dilakukan secara sistematisdan cermat maka kesulitan tersebut dapat akan dapat diatasi. Salah satu alatuntuk mendiagnosa gejala defisiensi atau keracunan unsur hara pada tanamanadalah dengan melakukan pengamatan secara visual pada daun tanaman yangdikenal sebagai “visual symptom” Chapman, 1978. Untuk membantu dalamdiagnosa status hara di dalam tanah dan tanaman, maka ada baiknyadipahami betul gejala-gejala yang timbul pada tanaman dengan 1992, telah membuat suatu diagram matriks yang menyatakanhubungan antara gejala-gejala yang muncul pada tanaman dengankemungkinan kaitannya dengan unsur hara yang mengalami defisiensi tersebut dapat dilihat pada Gambar tersebut memperlihatkan bahwa di antara berbagai gejala yangmungkin terjadi atau ditemukan pada tanaman ada yang hanya dapatdikaitkan dengan satu unsur hara faktor yang menjadi penyebabnya, danadapula yang disebabkan oleh banyak unsur hara sebagai juga dapat dilihat bahwa ada unsur hara tertentu, ternyatamemberikan satu atau dua macam gejala, namun ada pula satu unsur harayang mengalami defisiensi/toksik bisa menimbulkan banyak gejala yangmuncul pada tanaman. Namun secara garis besar menyatakan bahwa gejaladefisiensi satu unsur hara umumnya memberikan gejala yang banyak padatanaman, demikian pula sebaliknya. Keadaan ini membuat diagnosa haramenjadi sulit, sehingga jika terjadi kasus seperti ini, maka perlu contoh, gejala defisiensi N bisa menimbulkan tujuh gejalapada tanaman yaitu daun tua menguning, daun tua jatuh sebelum matang,ujung daun tua menguning, pertumbuhan tanaman/daun kerdil, daunberwarna hijau pucat, spindly dan pucuk menjadi lemah. Demikian jugagejala defisiensi unsur yang lain. Oleh karena itu, cara yang relatif agakmudah untuk menetapkan status hara adalah dengan melihat gejala tanamankemudian dikaitkan dengan unsur penyebabnya. Sebagai contoh, klorosispada daun merupakan ciri atau gejala tanaman yang dapat disebabkan olehbanyak unsur hara seperti N, P, K, Mg, S, dan Fe. Untuk memilih unsur manayang paling berkaitan dengan gejala maka dapat dilihat lagi pada daun manaawal mula terjadi klorosis, misalnya daun muda. 66 PROF. DR. IR. SUFARDI, Matriks hubungan antara gejala defisiensi/toksisitas dengan unsuryang dicurigai sebagai penyebabnyaGejala Defisiensi/ToksisitasAntar vena daun menguningDaun dan pucuk berwarnahijau tua atau keunguanDaun berwarna hijau pucatPertumbuhan kerdil danmatiSumber Greentrees 1992 dimodifikasi moleh penulisJika klorosis terjadi pada daun muda, maka kemungkinan unsur yangmengalami defisiensi ialah unsur hara immobil yaitu S dan Fe. Untukmemastikan apakah S atau Fe, maka dapat ditelusuri penyebaran gejala klorosis menyeluruh daun dan berkembang ke hampir seluruhdaun, berarti unsur yang berkaitan dengan gejala tersebut adalah sulfur S.Hal serupa juga gejala yang terjadi karena nekrosis yang mungkin melibatkan PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 67delapan unsur hara yang berkaitan dengan gejala ini yaitu K, Ca, Mg, S, Fe,Zn, Mn, dan Cl. Ada satu gejala tanaman yang sangat unik yang gejala daunberwarna ungu atau merah. Gejala ini hanya disebabkan oleh defisiensi unsurfosfor P, dan kemungkinan disebabkan terkait dengan unsur lain adalahkelebihan Zn, karena dengan kelebihan Zn maka akan terjadi defisiensi PPrassad dan Power, 1997; Marschner’s, 2011.Jika melalui pengamatan visual ini masih mengalami kesulitan, makapenuntasannya dapat dilakukan dengan analisis daun dan/atau denganmelakukan analisis tanah. Hal ini sesuai dengan pernyataan McCauley et al.2009, yang mengemukakan bahwa interpretasi visual terhadap gejaladefisiensi di dalam tanaman boleh jadi sulit sehingga perlu dikonfirmasiulang dengan analisis tanaman dan tanah. Kesulitan-kesulitan dalammengidentifikasi gejala-gejala cekaman unsur hara mungkin disebabkan olehbeberapa hal berikut 1. Banyak gejala yang mirip, misalnya gejala defisiensi nitrogen N andsulfur S dapat sangat mirip tergantung kepada tempat, tingkatpertumbuhan, dan keparahan dari Gejala-gejala defisiensi dan keracunan toksisitas yang bersifat majmukganda dapat terjadi pada waktu yang bersamaan. Lebih dari satudefisiensi atau toksisitas dapat menghasilkan gejala atau mungkindefisiensi satu unsur hara dapat terjadi karena kelebihan unsur hara yanglain. Sebagai contoh, kelebihan P dapat menyebabkan terjadinyadefisiensi Jenis tanaman, dan bahkan beberapa varietas dari jenis yang sama,berbeda dalam kemampuan menampakkan gejala defisiensi dankeracunan. Sebagai contoh, jagung lebih sensitif terhadap defsiensi Zndaripada padi dan jenis tanaman Adanya gejala-gejala defisiensi yang bersifat semu pseudo deficiencysymptoms. Gejala semu yang dimaksudkan di sini ialah gejala-gejalavisual yang memperlihatkan kemiripan terhadap gejala-gejala defisiensiunsur hara. Faktor-faktor potensial yang dapat menyebabkan terjadinyagejala semu meliputi penyakit, kekeringan, kelebihan air, genetik tidaknormal, residu herbisida dan pestisida, serangan hama, dan pengaruhkompaksi Gejala yang tersembunyi. Tanaman kadangkala terjadi kekurangan unsurhara tanpa memnunjukkan gejala Gejala-gejala lapangan yang memperlihatkan berbeda dari gejala idealsesungguhnya. Banyak tanaman yang ketika diuji di lapangan ataudikontrol terhadap peran unsur tertentu, ternyata tidak memunculkangejala yang diharapkan. 68 PROF. DR. IR. SUFARDI, defisiensi unsur hara secara visual dapat bermanfaat sebagaialat untuk evaluasi status unsur hara tanaman. Namun perlu diingat bahwaapa yang diperoleh hasil pengamatan visual belum cukup untuk memberikandiagnosis yang pasti terhadap status hara tanaman. Banyak gejala defisiensiklasik seperti ujung daun yang terbakar, klorosis dan nekrosis terjadimerupakan ciri dari defisiensi bberapa hara mineral dan juga karenacekaman-cekaman lainnya sehingga menjadi tidak spesifik terhadap unsurhara tertentu. Oleh karena itu, deteksi secara teratur terhadap gejala secaraekstrim akan berguna untuk evaluasi status unsur hara nutrisi tanaman Taizdan Zeiger, 2003.Sebagai tambahan, pengamatan secara aktual terhadap morfologi dansifat gejala, pengetahuan lokasi, dan waktu kejadian gejala merupakan aspekkritis dalam evaluasi status nutrisi tanaman. Tanaman tidak tumbuh terpisahtetapi merupakan bagian dari lingkungan di mana ia ditanam sehinggaperubahan lingkungan tumbuh akan direspon oleh tanaman yang padagilirannya akan mempengaruhi ketersediaan hara. Perubahan status hara didalam tanah juga akan mempengaruhi pula status hara di dalam tanamanMengel dan Kirkby, 1987.Pengalaman dan pengetahuan tentang sejarah lapangan akan sangatmembantu dalam menentukan penyebab cekaman hara pada perlu dipahami bahwa gejala hara juga dipengaruhi dan dibatasioleh waktu. Ada kalanya, gejala muncul pada suatu ketika, namun kemudiansecara perlahan akan hilang dan kemungkinan muncul lagi gejala yang lainlagi. Sehubungan dengan hal ini, maka pengamatan visual terhadap gejalaperlu dicatat waktu dan lama terjadi gejala serta ciri-ciri gejala yangditimbulkannya. Selain itu, uji tanah dan tanaman secara teratur sangatdianjurkan untuk diagnosis dini dan pencegahan terhadap cekaman unsurhara. Jika gejala visual diamati, maka perlu dilengkapi dengan data tentangtanaman jenis apa yang terpengaruh, bagaimana keadaan topografi danlokasi, kondisi tanah, deskripsi detail dari gejala, dan waktu pertama kaliterjadi gejala. Lokasi yang terpengaruh sebaiknya digambarkan jelas dandimonitor misalnya dengan menggunakan bendera atau perlatan GPSGeographic Positional System. Informasi ini akan bermanfaat dalampencegahan cekaman hara untuk tahun-tahun Defisiensi UmumLangkah pertama dalam diagnosa unsur hara tanaman adalahmenggambarkan seperti apa gejala yang terjadi. Setiap gejala defisiensi harusberhubungan dengan beberapa fungsi dari unsur hara di dalam tanamanHavlin et al., 1998. Menurut McCauley 2009, gejala-gejala yangdisebabkan oleh defisiensi unsur hara secara umum dapat kelompokkan kedalam lima kategori, yaitu 1 pertumbuhan yang kerdil, 2 klorosis, 3 PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 69klorosis di antara tulang daun interveinal chlorosis. 4 berwarna merah-ungu, dan 5 nekrosis. Contoh-contoh dari ke lima gejala utama daritanaman akibat defisiensi dan keracunan hara atau sekaman karena faktorlainnya dapat dilihat pada Gambar Bentuk-bentuk gejala daun tanaman akibat defisiensi ataukeracunan unsur hara modifikasi dari Bennett, 1994Kerdil merupakan gejala umum untuk kebanyakan unsur hara yangmengalami defisiensi akibat peran mereka yang beragam di dalam contoh, jika unsur hara terlibat dalam fungsi-fungsi tanaman sepertiperkembangan pucuk, fotosintesis, dan produksi protein mengalamikekurangan, maka tanaman dicirkan dengan pertumbuhan yang lambat,tanaman akan memperlihatkan ukuran yang kecil kerdil. Klorosis danklorosis di antara tulang daun ditemukan dalam tanaman-tanaman yangmengalami kekurangan hara yang diperlukan untuk proses fotosintesis danklorofil karena hijau daun merupakan pigmen yang terlibat dalamfotosintesis. Klorosis dapat terjadi pada daun tanaman denganmemperlihatkan warna daun hijau pucat hingga kuning atau muncul beberapatempat seperti bercak putih atau kuning Marschner’s, 2011. Klorosis diantara tulang daun merupakan warna kuning yang muncul antara tulang daunsementara tulang daun masih tetap berwarna hijau. 70 PROF. DR. IR. SUFARDI, antara tulang daun terjadi apabila beberapa unsur hara sepertiB, Fe, Mg, Mn, Ni, dan Zn berada dalam keadaan kurang kahat. Warnamerah-ungu pada pucuk tanaman dan daun terjadi akibat kelebihan darihormon anthosianin sebagai pigmen berwarna ungu yang terakumulasi jikafungsi-fungsi tanaman berada dalam keadaan tertekan cekaman. Gejala iniagaknya sulit untuk didiagnosa karena temperatur dingin, penyakit,kekeringan, dan penuaan dini dari beberapa tanaman dapat jugamenyebabkan terjadinya akumulasi anthosianin ini Bennett, 1994. Varietas-varietas tanaman lainnya juga dapat memunculkan warna ungu daun sepertiini. Nekrosis umumnya terjadi pada tingkat akhir dari defisiensi danmengakibatkan bagian-bagian tanaman awal dipengaruhi oleh defisiensimenjadi coklat dan mati. Beberapa unsur hara bisa menimbulkan gejala initerutama pada bentuk pola daun atau pada bagian-bagian tertentu yangmemerlukan diagnosis secara Hara Mobil dan ImmobilLangkah yang lain untuk mengidentifikasi gejala-gejala defisiensiadalah menentukan apakah defisiensi merupakan hasil dari unsur hara mobilatau immobil yang didasarkan pada gejala mana yang diperlihatkan padatanaman. Unsur hara mobil mobile nutrient adalah unsur hara yang dapatberpindah dari daun tertua ke daun termuda dari bagian tanaman apabilasuplai unsur tersebut tidak mencukupi, sebaliknya unsur hara immobilimmobile nutrient ialah unsur hara yang tidak dapat berpindah dari bagiantanaman yang satu ke bagian tanaman yang lain Mengel dan Kikrby, 1987.Menurut McCauley 2009, unsur-unsur hara yang bersifat mobil meliputi N,P, K, Cl, Mg, dan molibdenum Mo. Oleh karena unusr-unsur ini bersifatmobil, maka defisiensi visual akan terlihat pertama kali pada daun yang lebihtua atau lebih rendah dan pengaruhnya dapat terjadi secara lokal setempatatau umum menyebar.Sebaliknya, unsur hara immobil seperti B, Ca, Cu, Fe, Mn, Ni, S, danZn merupakan unsur yang tidak dapat berpindah dari satu bagian ke bagianyang lain dan gejala defisiensi pada awalnya terjadi pada daun-daun yanglebih muda atau daun yang teratas dan biasanya terjadi setempat. Znmerupakan pengecualian di mana gejala defisiensi kadang terjadi pada daundi bagian tengah dan kemudian pengaruhnya bisa menyebar pada dauntermuda atau tertua. Ilustrasi gejala defisiensi unsur hara berdasarkan sifatmobilitas unsur hara dapat dilihat pada diagram Gambar PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 71Gambar tersebut menunjukkan bahwa unsur mobil seperti N, P, K, dan Mgdikelompokkan sebagai unsur yang yang gejala defisiensinya akan diawalipada daun bagian bawah atau daun yang lebih tua, sedangkan kelompokunsur hara immobil seperti Ca, B, Mn, Mo, Fe, Zn, dan Cu akan terlihatawalnya pada daun termuda atau daun bagian atas. Selanjutnya juga darigambar juga memperlihatkan bahwa ada unusr yang gejala defisiensinya bisaterlihat pada daun termuda dan juga daun tertua yaitu N, S, dan Diagram Pembagian Unsur Hara Berdasarkan Asalmula GejalaTerjadinya Defisiensi pada Daun Tanaman McCauley, 2009.Kunci Identifikasi Gejala DefisiensiAgar pengenalan terhadap gejala defsiensi dan penyebabnya lebihmudah maka dapat digunakan kunci identifikasi sebagaimana dikembangkanoleh McCauley 2009 yang disajikan pada Gambar dan Gambar identifikasi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi defisiensi harayang didasarkan pada gejala-gejala umum. Kunci terdiri atas pernyataan-pernyataan alternatif yang berbeda tentang struktur tanaman danpenampilannya. Jika memungkinkan, kunci ini sangat membantu untukmembandingkan kesehatan tanaman. Dimulai pada bagian atas awal kunci,bacalah pernyataan dan tentukan pernyataan-pernuataan yang digunakanterhadap keadaan tanaman yang pernyataan menggambarkan adanya gejala-gejala tanaman, makaikuti menurut tanda panah “Ya” untuk pernyataan berikutnya. Jika tidak,maka ikuti tanda panah “Tdk” untuk pernyataan yang lain alternatif 72 PROF. DR. IR. SUFARDI, Lanjutkan proses ini hingga ditemukan gejala defisiensi yangtepat diidentifikasi. Walaupun kebanyakan deskripsi di dalam kunci inisecara umum dapat mengakomodasikan gejala-gejala umum yang yangterjadi pada aneka tanaman budidaya, namun perlu diingat bahwa gejala-gejala defisiensi untuk setiap jenis tanaman berbeda dan ada gejala defsiensikhusus yang tidak ditampilkan pada diagram kunci McCauley et al. 2009, dimodifikasi oleh penulisGambar Langkah-langkah identifikasi gejala defisiensi hara tanamanuntuk unsur yang bersifat mobil PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 73Sumber McCauley et al. 2009, dimodifikasi oleh penulisGambar Langkah-langkah identifikasi gejala defisiensi hara tanamanuntuk unsur yang bersifat tidak mobilGejala Defisiensi Unsur Hara Mobil1. Nitrogen NNitrogen dibutuhkan oleh tanaman untuk produksi protein, asamnukelat DNA dan RNA, dan klorofil. Oleh karena itu, gejala-gejaladefisiensi N umumnya klorosis pada daun-daun yang lebih rendah yangditandai dengan warna hijau cerah hingga kuning, tanaman menjadi kerdildan pertumbuhan menjadi lambat, dan nekrosis pada daun-daun yang lebihtua dalam beberapa kasus. Tanaman-tanaman yang mengalami defisiensi Nakan terjadi kematangan dini dan kualitas tanaman serta hasil biasanya akanberkurang Jones, 1998. Pada tanaman-tanaman biji serealia warna kuning 74 PROF. DR. IR. SUFARDI, diskolorasi terjadi pada ujung daun membentuk huruf “V” Jacobsendan Jasper, 1991 seperti yang ditunjukkan pada Gambar Jika N tidakmencukupi, maka pada tanaman biji juga akan memperlihatkan gejala sepertisedikitnya anakan, ranting mengecil, tanaman kerdil pendek, dan biji akanmengahasilkan kandungan protein yang rendah. Pada tanaman kentang,defisiensi N bisa memperlihatkan daun menggulung atau keriting curlingdan memiliki umbi yang kecil Bennett, 1994 dan defisiensi N di lapangankadang-kadang tidak seragam tergantung pada kondisi-kondisi dari Gejala defisiensi N dalam bentuk klorosis dan diskolorasi daunbentuk V’ Jacobsen dan Jasper, 1991.Defisiensi N pada kedelai akan menyebabkan daun tertua menjadihijau kekuningan atau hijau pucat Bennett, 1994. Defisiensi N ini sangatsering dan umum terjadi pada tanaman kedelai, karena proses nodulasi ataupembentukan bintil akar terhambat yang akan menghasilkan inokulum yangtidak cukup di dalam tanah yang basah atau bertemperatur dingin akibat tidakaktifnya bakteri pengikat N. Pada tanaman kacang tanah, gejala defisiensi Nmirip dengan gejala pada kedelai tetapi gejala pda kedelai lebih sering terjadidibandingkan dengan pada kacang tanah karena toleransi kacang tanahterhadap kekurangan N lebih baik. Pada tanaman yang lain, gejala defisiesniumum adalah terjadinya klorosis pada daun akibat gagalnya pembentukanklorofil yang sangat penting untuk fotosintesis Marschner’s, 2011. Dengandemikian dapat disimpulkan secara umum bahwa defisiensi N ditandaidengan terjadi klorosis daun berwarna kuning ada pangkal daun tua hingga PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 75menjalar ke seluruh daun. N merupakan unsur yang mobil di dalam tanaman,sehingga gejala awal akan muncul pada daun yang lebih Fosfor PTanaman membutuhkan P untuk pembentukan ATP atau energi,karbohidrat, dan asam-asam nukleat. Defisiensi P akan menimbulkan gejalapada tanaman-tanaman muda karena pada tahap ini biasanya relatifmemerlukan P lebih besar daripada tanaman-tanaman yang dewasaGrundon, 1987; McCauley et al., 2009; Maschner’s, 2011. Tanaman-tanaman yang tumbuh di temperatur dingin, maka pada awal pertumbuhansering menjadi penyebab defisiensi P. Tanaman-tanaman yang kekurangan Pini umumnya ditandai dengan daun-daun dan batang berwarna hijau tua dantampak kerdil Gambar Daun lebih tua merupakan yang pertama kalidipengaruhi akibat defisiensi P dan dapat berubah menjadi ungu diskolorasiakibat akumulasi karbohidrat gula. Hal ini tejadi karena kelebihan pigemnanthosianin dan pada beberapa kasus ujung daun akan menjadi coklat danmati seperti yang ditunjukkan pada Gambar Gejala defisiensi P pada tanaman A daun berwarna hijaugelap; B daun berwarna ungu atau diskolorasi dariMcCauley et al., 2009, yang yang mengalami kekurangan P nampak lemah dankedewasaan kematangan tertunda. Perkembangan daun dan area permukaandaun dapat terhambat, dan menyebabkan daun-daun mengeriting dan tanaman gandum dan biji-bijian kecil yang mengalami kekurangan Pcenderung membuat pertumbuhan tertekan dan mudah menimbulkan 76 PROF. DR. IR. SUFARDI, pada akar, dan beberapa varietas akan membuat daun menjadimerah atau ungu. Pada tumbuhan makanan kuda alfalfa, perkembangantanaman lambat Bennett, 1994. Defisiensi P pada kentang, gejalanya antaralain daun-daun akan mengeriting dan selanjutnya akan mempengaruhipertumbuhan umbi. Umbi biasanya akan keluar dari zona tumbuh danmenjadi busuk atau mengecil. Pada tanaman jagung, defisiensi P secaravisual umumnya daun-daun pada tanaman muda akan terlihat berwarna unguSufardi, 1999 seperti yang diperlihatkan pada Gambar perspektif lapangan, kekurangan P umumnya sering terjadi padabagian atas tanah atau pada wilayah yang telah mengalami erosi berat atautanah-tanah yang telah mengalami pelapukan lanjut, atau tanah-tanah yangtelah diambil lapisan atasnya atau tanah-tanah yang mempunyai kadar zatkapur karbonat CaCO3 tinggi. Pertumbuhan tanaman pada tanah yang kayakalsium karbonat ini cenderung akan mengalami kekurangan P akibatterjadinya presipitasi pengendapan mineral-mineral yang tidak larut dalambentuk Ca-P McCauley et al., 2009.3. Kalium KKalium digunakan oleh tanaman untuk aktivasi enzim-enzim dan co-enzim khususnya pada protein-protein yang berfungsi sebagai katalisator danco-faktor Havlin et al., 1998. Kalium juga sangat berperan dalamfotosintesis, pembentukan protein, dan pengangkutan gula atau karbohidratJones et al., 1991. Menurut Mengel dan Kikrby 1987, kekurangan K tidaksegera menampakkan gejalanya dan kadang tidak terlihat. Pada tahap awal,gejalanya hanya akan mengurangi tingkat pertumbuhan, tetapi jika berlanjutmaka akan terjadi klorosis dan nekrosis. Daun tua yang terpengaruh akanterjadi bercak secara setempat atau terjadi klorosis pada bagian tepi daunseperti terbakar Gambar et al. 2009, menjelaskan bahwa gejala klorosis akibatdefisiensi K dicirikan mulai pada ujung daun, tetapi tidak seperti huruf V”akibat defisiensi N. Klorosis karena defisiensi K akan berkembang sepanjangtepi daun hingga ke pangkal daun dan biasanya pada bagian tengahnya tetapberwarna hijau dan hidup. Bintik-bintik berwarna putih atau kuning mungkinbisa juga ditemukan sepanjang tepi daun. Indikasi lain dari defisiensi Kadalah berkurangnya kekuatan dari jerami atau batang pada tanaman biji-bijian kecil dan jagung, bermasalah dengan penyimpanan, mengurangi dayatahan terhadap penyakit, dan mengurangi ketahanan pada tanaman tahunandan tanaman semusim pada masa dingin Jacobsen dan Jasper, 1991. PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 77Gambar Gejala defisiensi kalium K pada tanaman A klorosis tepidaun; B binti-bintik pada daun bercak putih dan kuningAkibat lain defisiensi K adalah produksi biji akan mengandung proteinyang rendah dan tampak layu. Pada tanaman Alfalfa, bintik-bintik putih akanmuncul pada sudut-sudut daun. Beberapa cultivar seperti barley, apabilakekurangan K maka akan terjadi pembentukan anakan yang K berperan dalam akumulasi gula atau karbohidrat, maka padatanaman-tanaman yang berumbi seperti kentang, bit gula, ketela akanmemiliki umbi yang kecil Fageria et al., 1991; Bennett, 1994.4. Klor ClKlor diperlukan oleh tanaman untuk turgor daun dan saat ini hanya sedikit informasi yang dapat didokumentasikanterhadap defisiensi Cl sebagai gejala yang secara fisiologis seringmenimbulkan kesalahan diagnosis misdiagnosis pada bintik daun Engel etal., 2001. Namun, berdasarkan hasil-hasil penelitian yang dilaporkanmenunjukkan bahwa tanaman yang mengalami kekurangan Cl terjadi klorosisdan menimbulkan bintik-bintik nekrosis sepanjang daun pada batas antarajaringan hidup dan jaringan mati Engel et al., 1998; Engel et al., 2001seperti dilihat pada Gambar Mengel dan Kirkby 1987, menambahkanbahwa defisiensi Cl juga bisa membuat daun-daun di bagian tepi menjadilayu dan sistem akar akan bercabang sangat banyak dan gejala ini merupakanpenciri dari defisiensi Cl terutama sering ditemukan pada tanaman-tanamansereal biji seperti gandum, sorgum, dan sejenisnya. Defisiensi Cl pada 78 PROF. DR. IR. SUFARDI, cultivar sangat banyak dan beragam sehingga mudah keliru denganpenyakit-penyakit pada daun Dris et al., 2002; Datnoff et al., 2007.Gambar Gejala defisiensi klor Cl pada tanaman A nekrosis padadaun; B bercak kuning dan coklat pada daun tomat5. Magnesium MgMagnesium merupakan unsur sentral dalam molekul klorofil danpenting sebagai co-faktor untuk produksi ATP. Pada tanah-tanah dengankandungan Mg yang cukup, gejala defisiensi jarang terjadi, tetapi pada tanah-tanah yang kekurangan kahat Mg, gejala defisiensi biasanya akan terjadiklorosis antara tulang daun yang disebut “interveinal chlorosis” sehingga dantepi daun menjadi berwarna kuning hingga merah-ungu sedangkan tengahdaun tetap berwarna tanaman gandum, gejala defisiensi terjadi seperti bercak hijau-kuning pada daun, sedangkan pada alfalfa, daun akan mengeriting ataumenggulung dan berwarna kemerahan di bagiah sisi bawah Bennett, 1994.Daun dari tanaman bit gula dan kentang yang kekurangan Mg seringberbentuk keras dan kaku dan tulang-tulang daun sering konsentrasi Mg dalam gandum untuk makanan ternak dapatmemacu terhadap rendahnya Mg dalam serum darah ternak perumputJacobsen dan Jasper, 1991. Contoh gejala klorosis daun akibat defisiensimagnesium dapat dilihat pada Gambar PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 79Gambar Gejala defisiensi magnesium Mg pada tanaman A klorosispada daun; B klorosis antara tulang vena daun6. Molybdenum MoMolibdenum merupakan unsur hara yang diperlukan untuk aktivitasenzim di dalam tumbuhan dan untuk fiksasi nitrogen pada tanamanleguminosa. Dalam kaitan ini, gejala defisiensi Mo sering menyerupaidengan gejala kekurangan N yang ditandai dengan pertumbuhan kerdil danklorosis terjadi pada kacang polong atau legum. Gejala lain tentang defisiensiMo adalah daun-daun akan berwarna pucat yang kadang-kadang bisa hangusseperti terbakar, membentuk seperti mangkuk menangkupkan ataumenggulung. Daun-Daun mungkin juga tampak rapuh kaku atau menebal,dan akan secepatnya menjadi layu dan hanya meninggalkan bagian yang ditengah yang masih hijau atau merupakan unsur yang mobil dalam tanaman dan tanah yang pH di bawah 6 atau tanah-tanah yang mengalami pencuciankuat dan tanah-tanah npasir umumnya sering terjadi defisiensi Mo. Unsur inijuga penting dalam metabolisme nitrogen Mengel dan Kikrby, 1987. Gejalaumum lainnya akibat defisiensi Mo adalah daun-daun yang sempit yangditandai dengan daun-daun tua terjadi klorosis antar tulang daun. Daun barupada awal akan berwarna hijau, namun selanjutnya menjadi berkarat bercak-bercak coklat. Pada tanaman tertentu daun berubah seperti mengkaitwhiptail. Gejala ini sering ditemukan pada tanaman sayuran terutama jeniskubis dan bunga matahari Bennett, 1994. Pada jeruk, defisiensi Mo daunmenjadi bintik-bintik kuning yang dimulai dari daun tertua hingga menyebarke seluruh daun, namun kadang-kadang gejalanya tercadi secara acak. Jika 80 PROF. DR. IR. SUFARDI, pada musim kering, maka daun ini akan mudah keguguran. Contohgejala defisiensi Mg pada beberapa tanaman dapat dilihat pada Gambar Gejala defisiensi molibdenum Mo pada tanaman A klorosispada daun; B bintik-bintik dan bercak coklatGejala Defisiensi Unsur Hara Immobil7. Sulfur SSulfur merupakan unsur yang penting sebagai penyusun asam aminodan protein, sehingga kekurangan S akan mengakibatkan terhambatnyasintesis klorofil dan protein. Defisiensi S ditandai dengan terjadi klorosismenyeluruh pada daun terutama muncul pada daun lebih muda hinggaakhirnya menjalar ke seluruh daun. S adalah unsur yang bersifat immobil didalam tanaman, sehingga gejala awal akan tampak dulu pada daun kekurangan S mungkin sulit untuk dilakukan diagnosis karenapengaruhnya menyerupai gejala defisiensi N dan Mo. Berlawanan dengan Natau Mo, gejala kekurangan S pada awalnya terjadi pada daun-daun lebihmuda berubah menjadi hijau cerah hingga menguning klorosis sepertidisajikan pada Gambar McCauley et al., 2009. Pada akhirpertumbuhan, keseluruhan ntanaman mungkin akan berwarna hijau seperti bintik-bintik atau belang umumnya tidak terjadi akibat defisiensiS dan jika kekurang terus berlanjut, maka batang dan cabang akan mengecillemah dan tipis Chapman, 1978. PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 81Gambar Gejala defisiensi sulfur S pada tanaman A klorosis terjadimenyeluruh daun; B klorosis pada daun mudaDefisiensi S umumnya dijumpai pada tanah-tanah berpasir dan tanahyang sedikit bahan organik. Pada jagung, defisiensi ditunjukkan pada dauntermuda atau daun bagian teratas sedangkan pada rerumputan gejalanyahampir menyeluruh tanaman menguning. Beberapa tanaman juga terjadigejala pada daun muda dan juga daun tua terutama jika defisiensi S jugadibarengi dengan dengan defisiensi N karena kedua unsur ini saling berfungsidalam fotosintesis. Bila berlanjut, maka tanaman akan kerdil dan mati. Padatumbuhan pinus conifers, gejala defisiensi serupa dengan defisiensi N yaitutanaman akan mengalami bercak dan menguning pada ujung daun danterutama pada daun yang lebih tua yang diikuti oleh gejala nekrosis Hosierdan Bradley, 1999. Pada tanaman tomat, gejala defisiensi S dicirikan denganwarna daun menguning pada daun termuda yang dimulai dari pucuk hinggamenyeluruh Boron BFungsi utama boron dalam tanaman berkaitan dengan pembentukandinding sel tanaman dan reproduksi jaringan. Tanaman yang mengalamidefisiensi B akan menyebabkan terjadinya klorosis pada daun-daun muda dantitik pertumbuhan akan berhenti dan mati. Pada beberapa kasus, jika klorosisberlanjut, maka daun-daun akan berubah menjadi coklat gelap, bentuk tidakteratur yang selanjutnya berkembang menjadi nekrosis pada daun. Bintik-bintik putih kekuningan juga bisa terbentuk pada pangkal daun. Akibat 82 PROF. DR. IR. SUFARDI, ini pada pertumbuhan dinding sel, maka daun dan pucuk yangmengalami kekurangan B akan menjadi tidak normal atau menyimpang dankaku bahkan ujung daun akan menggulung dan mengeriting McCauley etal., 2009. Tanaman yang terpengaruh akan tumbuh dengan lambat dantampak kerdil sebagai akibat pemendekan dari ruas-ruas daun Epstein danBloom, 2004. Karena B cenderung berakumulasi dalam reproduksi jaringan,maka gejala defisiensi akan menyebabkan pembentukan bunga akan gagalatau tidak terjadi pembuahan dan viabilitas benih biasanya jelek padatanaman yang kekurangan B Jacobsen and Jasper, 1991; Weise, 1993. Padatanaman alfalfa dan canola, gejala defisiensi B akan menimbulakan daunmenjadi menggulung dan tidak menentu rosetting, menguning pada daunteratas, dan pembungaan yang jelek Gambar Gejala defisiensi boron B pada tanaman A klorosis terjadidaun muda; B klorosis menyebar pada seluruh daunPada tanaman gula bit, defisiensi B ditandai dengan terjadinya kerusakanakar dan daun menggulung serta pertumbuhan akan berhenti dan kerdilMengel and Kirkby, 1987. Gejala lanjutan dapat menyebabkan umbi tidaksehat dan mudah terserang penyakit serta mengandung gula yang Besi FeBesi merupakan unsur hara mikro yang bersifat immobil yangmemainkan peran yang penting dalam reaksi-reaksi respirasi dan fotosintesis,sehingga kekurangan Fe akan mengurangi produksi klorofil dan dicirikandengan terjadinya klorosis antara vena daun dan di sekitar daun muda PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 83Marschner’s, 2011. Jika defisiensi berlanjut, maka daun muda akan menjadikuning keputihan dan berkembang menjadi nekrosis Foth, 1997; Mengel danKikrby, 1987. Kekurangan Fe juga dapat menyebabkan pertumbuhantanaman melambat dan jika dilihat dari jauh, defisiensi di lapangan akantampak areal menguning dengan bentuk tidak teratur khususnya apabila tanahbawah permukaan subsoil mencuat ke permukaan Follett dan Westfall,1992. Contoh-contoh gejala daun akibat kekurangan Fe dapat dilihat padaGambar Gejala defisiensi besi Fe pada tanaman A klorosis terjadipada daun bagian atas; B klorosis pada daun muda10. Seng ZnSeng atau zinc dibutuhkan oleh tanaman untuk memproduksi hormontumbuh dan terutama penting untuk perpanjangan ruas antau anta buku daritanaman. Dari uraian terdahulu menyatakan bahwa Zn bersifat mobilitasintermedit di dalam tanaman sehingga gejala defisiensi akan diawali terjadipada daun-daun tengah McCauley et al., 2009. Daun yang mengalami kahatZn akan terlihat klorosis antara tulang daun interveinal chlorosis khususnyapada jalur tengah antara tepi dan tengah daun, berpengaruh padapembentukan sirip daun dan juga terjadi bercak berwarna coklat mottlingGambar Areal yang terjadi klorosis dapat berwarna hijau pucat,kuning atau bahkan putih. Beberapa defisiensi Zn akan mengakibatkan daunberubah menjadi putih kelabu dan jatuh sebelum waktunya atau mati. 84 PROF. DR. IR. SUFARDI, Gejala defisiensi seng Zn pada tanaman A klorosis terjadipada daun bagian atas; B klorosis pada daun mudaOleh karena Zn memainkan peranan yang penting dalam perpanjanganruas tanaman, maka defisiensi Zn umumnya tanaman akan terlihat dan ukuran biji juga buruk bagi tanaman yang pada tanaman alfalfa, defisiensi ditandai dengan gejala daun yangmengecil, berwarna abu-abu atau coklat pada daun tanaman biji-bijian danjuga mengurangi produksi anakan pada tanaman gandum dan tanaman bijiankecil mlainnya sehingga pembentukan biji tidak normal Wiese, 1993. Padahewan ternak, defisiensi Zn dalam makanan ternak dapat menyebabkanmenurunnya efisiensi reproduksi Paterson, 2002. Defisiensi Zn umumnyatidak berpengaruh luas di lapangan dan wilayah yang sering menjadi defisienbiasanya terjadi jika tanah bagian atas top soil dibuang Pais dan Jones,1997.Defisiensi Zn pada tanaman kekacangan ditandai dengan bercak-bercak coklat hingga kuning pada daun tua hingga menjalar ke seluruh merupakan unsur yang mobil, sehingga gejala awal akan muncul padadaun yang lebih Kalcium CaKalsium merupakan komponen dari dinding sel dan pengaturkonstruksi dinding sel. Defisiensi Ca umumnya jarang terjadi di daerah-daerah dengan kandungan kapur tinggi. Defisiensi sering dijumpai padatanah-tanah masam yang telah tercuci hebat. Jika terjadi kekurangan Ca maka PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 85daun-daun muda menjadi berubah bentuk dan tidak normal serta berwarnahijau gelap. Ujung-ujung daun sering menjadi kering atau kaku dan akangugur sebelum waktunya dan mati. Pucuk menjadi lemah dan perkecambahanjelek Gambar Gejala defisiensi kalsium Ca pada tanaman A kerusakanpada buah tomat; B nekrosis pada daun12. Tembaga CuTembaga merupakan unsur yang diperlukan untuk produksi klorofil,respirasi, dan sintesis protein. Defisiensi Cu akan terlihat daun tanamanterjadi klorosis pada daun-daun lebih muda, pertumbuhan menjadi kerdil,kematangan terlambat yang pada tanaman biji terjadi peranakan yang lambat,dan pada beberapa kasus terjadi melanosis atau terjadi diskolorasi yaituberwarna coklat. Pada tanaman serealia, produksi biji dan pengisian bijiburuk, dan pada beberapa defisiensi memunculkan kepala putik biji yangtidak berbentuk rusak Gambar yang mengalami defisiensi Cu mudah terserangpenyakit khususnya penyakit yang disebabkan oleh jamur yang dapatmenurunkan hasil dan kualitas biji Solberg et al., 1999. Gejala-gejala yangdisebabkan oleh penyakit kadang membingungkan dengan gejala defisiensiCu sehingga menyulitkan dalam identifikasi gejala defisiensi Cu. Musimdingin dan musim semi pada tanaman gandum menjadi sensitif terhadap 86 PROF. DR. IR. SUFARDI, Cu Solberg et al., 1999. Di lapangan, gejala defisiensi Cu terjadibentuk-bentuk daun dan ranting yang tidak teratur yang disertai denganmunculnya melanosis diskolorasi. Serupa dengan Zn, tanaman nmakananternak yang kekurangan Cu dapat menurunkan efisiensi reproduksi padahewan ternak Paterson, 2002.13. Mangan MnKloroplas atau organel sel yang berfungsi pada proses fotosintesismerupakan organel yang sangat sensitif terhadap defisiensi Mn Mengel andKirkby, 1987. Akibatnya, gejala umum defisiensi Mn adalah terjadi klorosisantar tulang daun pada daun-daun muda Gambar Oleh sebab itu, tidakseperti Fe, tidak dapat dibedakan antara tulang daun dan klorosis antaratulang daun tetapi agak lebih baur akibat pengaruh klorosis. Defisiensi Mnditandai dengan terjadi klorosis daun menguning pada pangkal daun termudahingga menjalar ke seluruh daun. Mn adalah unsur yang kurang mobil,sehingga gejala awal akan muncul pada daun yang lebih muda. Defisiensi Mnpada kacang ditandai dengan bercak-bercak coklat hingga kuning pada dauntua hingga menjalar ke seluruh daun. Mn merupakan unsur yang mobil,sehingga gejala awal akan muncul pada daun yang lebih Gejala defisiensi tembaga Cu pada tanaman kentang dantomat PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 87Ada dua gejala yang dikenal baik terhadap defisiensi Mn pada tanamanpanenan yaitu grey speck pada tanaman oats dan marsh spot pada kacangpolong peas. Pada tanaman barley dan gandum, gejala defisiensi kadangtampak seperti garis putih dan bintik coklat di antara vena daun Jacobsendan Jasper, 1991.Gambar Gejala defisiensi mangan Mn pada tanaman A daun mudamengalami kelayuan; B ujung daun terjadi klorosis14. Nickel NiNickel diperlukan oleh beberapa tanaman untuk pembentukanperkecambahan biji walaupun unsur ini belum dianggap sebagai unsuresensial. Ni merupakan komponen logal dalam urease sebagai enzim yangbekerja sebagai katalis dalam proses perubahan urea menjadi amoniumHavlin et al., 1998. Penelitian telah menunjukkan bahwa Ni berguna dalammetabolisme N pada leguminosa dan pada beberapa tanaman lainnyaGerendas et al., 1999. Gejala kekurangan Ni belum banyak dokumentasiyang dilaporkan namun diyakini beberapa gejala yang muncul akibatdefisiensi Ni adalah terjadi klorosis dan klorosis antar tulang daun yangselanjutnya berkembang menjadi nekrosis pada jaringan-jaringan tanamanMcCauley et al., 2009. Gejala lainnya termasuk perkecambahan bijimenjadi buruk dan dapat menurunkan hasil tanaman. 88 PROF. DR. IR. SUFARDI, Diagnosa Keracunan Unsur HaraKandungan unsur hara yang tidak mencukupi dapat menyebabkangejala-gejala visual terjadi pada tanaman, demikian juga jika terjadikelebihan. Keracunan unsur hara biasanya sering terjadi sebagai akibatkelebihan pemakaian pupuk terutama akibat penggunaan pupuk hara mikroN, P, dan K. Keracunan karena kelebihan unsur-unsur hara sekunder Ca,Mg, dan S relatif jarang ditemukan karena di dalam tanah umumnya jarangyang mencapai taraf melebihi dan jarang pula diberikan melalui pemupukankecuali pada tanah-tanah tertentu. Keracunan unsur mikro dapat terjadi akibatpenggunaan yang berlebihan overapplication, atau karena menggunakan airirigasi yang mengandung hara mikro tinggi atau mengandung garam tinggiatau pada areal-areal di mana konsentrasi unsur hara mikro secara tidaknormal tinggi misalnya karena telah tersingkap lapisan bawahnya yangmengandung logam terlarut tambahan, jika terdapat kandungan unsur-unsur yang tidakesensial tinggi di dalam tanah seperti arsenik As, kadmium Cd, dan timahhitam Pb maka secara langsung dapat menjadi racun toxic terhadaptanaman dan hijauan ternak atau dapat menyebabkan tidak seimbangnyaunsur hara di dalam tanaman sehingga memungkinkan untuk munculnyadefisiensi atau keracunan dari unsur yang N, P, dan KTanaman yang mengalami kelebihan N cenderung berwarna hijaugelap dan akan mengalami pematangan yang terlambat. Oleh karena Nterlibat dalam pertumbuhan vegetatif, maka kelebihan N menghasilkantanaman yang cenderung sekulen yaitu memiliki batang yang tinggi tetapilemah dan mudah rebah Marschner’s, 2011. Pertumbuhan baru akansekulen dan transpirasi tanaman menjadi tinggi tetapi efisiensi penggunaanair menjadi rendah Jacobsen dan Jasper, 1991. Keracunan N banyak terlihatdi bawah kondisi kering dan mungkin karena pengaruh dari kebakaranburning effect. Tanaman-tanaman yang dipupuk dengan pupuk-pupuk dasaramonium NH4+, dapat terjadi keracunan amonium yang ditunjukkan olehmenurunnya pertumbuhan tanaman, kerusakan terjadi pada pucuk dan akar,dan tepi akar akan menggulung ke bawah Hale dan Orcutt, 2010.Kelebihan P secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhantanaman akibat berkurangnya penyerapan Fe, Mn, dan Zn, sehingga secarapotensial gejala defisiensi unsur-unsur ini akan terjadi seperti yang telahdijelaskan sebelumnya. Defisiensi Zn sering terjadi karena kelebihan fosforP, demikian pula akibat tidak seimbangnya hara, maka keracunan K dapatmenyebabkan menurunnya penyerapan Mg sehingga muncul pula gejala PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 89defisiensi Mg. Pada beberapa kasus, kelebihan K juga dapat menyebabkandefisiensi Ca sehingga gejalanya akan muncul seperti gejala kekurangan CaBennett, 1994.Keracunan Unsur MikroUntuk kebanyakan tanaman, kecukupan hara berkisar antara defisiensidan keracunan toksisitas dan kisaran ini sangat sempit untuk unsur mikrojika dibandingkan dengan unsur makro Pendias, 2010. Hal ini terutamabenar untuk boron B di mana rata-rata batas antara efisiensi dan keracunanbervariasi antara satu dengan yang lain dengan kisaran 10-200 ppmambang kecukupan dan 50-200 ppm ambang keracunan Jones, 1998.Keracunan B menyebabkan daun tanaman menjadi klorosis dan dimulai pada ujung dan tepi daun dan menyebar ke bagian tengahdaun McCauley et al., 2009. Akibat keracunan lanjutan, maka daun-dauntertua akan tampak layu dan jatuh sebelum waktunya. Pada tanaman bit gulasugarbeets, keracunan akan tampak seperti bintik-bintik kuning yang akanterjadi sekitar tepi daun Ulrich et al., 1993.Unsur-unsur mikro yang lain yang berpotensi menimbulkan gejalakeracunan meliputi Cu, Mn, Mo, Ni, dan Zn. Hasil-hasil studi yang dilakukanmenunjukkan keracunan Cu, dan logam-logam lainnya umumnyamemperlihatkan gejala klorosis, pertumbuhan kerdil, dan nekrosis yang miripdengan gejala kekurangan besi Mengel and Kirkby, 2001. Gejala keracunanMn umumnya dicirikan oleh daun-daun tua terbentuk noda coklat atau bintikmerah karena terhambat pembentukan klorofil yang selanjutnyamenyebabkan terjadinya klorosis dan nekrosis pada seluruh bagian Mo tidak hanya dianggap serius pada tanaman tetapi jugaberpengaruh pada makanan makanan ternak. Tanaman yang mengalamikekracunan Mo, akan tampak kerdil dengan daun mengalami diskolorasimenjadi kuning kecoklatan dan keracunan Mo ini menjadi racun pula padatanaman ternak Havlin et al., 1998. Serupa dengan kelebihan Cu, tingginyakonsentrasi Ni dapat menyebabkan serapan Fe terganggu, sehinggamenimbulkan klorosis antar tulang daun yang tampak pada daun-daun barudan jika keracunan Ni terjadi maka pertumbuhan tanaman menjadi Zn tidak lazim terjadi, tetapi ada kemungkinan terjadi pada tanah-tanah yang sangat salin kadar garam sangat tinggi. Gejala yang terjadiakibat kelebihan Zn adalah daun menjadi hijau gelap, klorosis, klorisis antartulang daun vena dan menurunnya pertumbuhan akar dan pengembangandaun Pendias, 2010. Dengan demikian, kelebihan Zn dapat menyebabkandefisiensi Fe. 90 PROF. DR. IR. SUFARDI, RangkumanTumbuhan membutuhkan zat makanan nutrisi untuk pertumbuhandan perkembangannya. Sebagai organisme makhluk hidup yang bersifatautotropik tumbuhan dapat memproduksi sendiri makanan dari alam denganmelakukan asimilasi sisntesis dari unsur-unsur yang sederhana membentukzat makanan yang kompleks yang dapat pula dikosumsi oleh makhluk hiduplainnya termasuk manusia dan hewan. Zat makanan yang dibutuhkan olehtumbuhan dikenal sebagai unsur hara yang diperlukan sebagai sumber energiuntuk melakukan asimilasi, tumbuhan menggunakan sinar matahari untukberfotosintesis. Hasil fotosintesis ini, tumbuhan mampu memproduksiberbagai senyawa kompleks seperti karbohidrat, lemak, protein, dan sederhana yang dibutuhkan oleh tumbuhan ini dikenaldengan unsur hara nutrients atau nutrisi tanaman. Tidak kurang ada enambelas jenis unsur diketahui memiliki peranan yang penting esensial bagipertumbuhan tanaman yaitu karbon C, hidrogen H, oksigen O, nitrogenN, fosfor P, kalium K, magnesium Mg, kalsium Ca, sulfur S, besiFe, mangan Mn, seng Zn, tembaga Cu, Boron B, molIbdenum Mo,dan khlor Cl dan juga unsur pelengkap lainnya seperti silikon Si, natriumNa, kobalt Co, dan vanadium V. Fungsi unsur-unsur hara ini dalamtanaman sangat spesifik sehingga jika terjadi kekurangan defisien makatanaman akan memperlihatkan gejala yang dikenal gejala defisiensi ataugejala kelebihan sympton defficiency and sympton toxcicity.Selain unsur hara ada beberapa unsur lain yang sering juga dipelajari didalam nutrisi tanaman yaitu unsur limbah. Meskipun tidak dibutuhkan olehtanaman, namun unsur ini sering mengganggu kehidupan tanaman danbahkan bisa menjadi racun pada tanaman dan berbahaya pada sistem sanitasilingkungan seperti Pb, Hg, As, Ni, Cd, Al, dan Cs. Unsur ini menjadimasalah utama pencemaran lingkungan di wilayah yang tercemar olehlimbah industri dan pabrik atau akibat berbagai aktifitas lainnya yangberpengaruh buruk pada gejala defisiensi hara bersifat unik, namun kadangkalauntuk melakukan identifikasi tidaklah mudah karena banyak faktor yangmempengaruhi dinamika dan interaksi unsur hara di dalam tanah dantanaman, namun dengan menggunakan pengalaman dan identifikasi yangcermat, maka penetapan status unsur hara yang kahat bisa dilakukan denganbaik misalnya dengan melihat sifat mobilitas unsur hara. Unsur hara yangbersifat mobil mobile di dalam tanaman, biasanya gejala awalnya akanterlihat pada daun yang lebih tua, sedangkan yang bersifat tidak mobilimmobile akan terlihat pada daun yang muda. Jenis unsur yang bersifatmobil di dalam tanaman adalah N, P, K, dan Mg, sedangkan unsur yang PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 91bersifat tidak mobil adalah Ca, S, Fe, Mn, B, Cu, Zn, dan Mo. Unsur yanggejala defisiensinya bisa terlihat pada daun muda dan tua menyeluruhadalah unsur S, Cl, dan dan toksisitas keracunan dapat menyebabkan kesehatandan produkstivitas tanaman menurun dan dapat menimbulkan gejala-gejalavisual pada tanaman. Pemahaman tentang kaedah unsur hara esensial dankonsep mobilitas hara dalam tanaman, akan sangat membantu dalampenentuan unsur hara mana yang berkaitan dengan gejala defisiensi dankeracunan toksisitas. Gejala-gejala defisiensi umum pada tanamanmencakup pertumbuhan yang kerdil, klorosis, klorosis antar tulang venadaun interveinal chlorosis, terjadi diskolorasi warna ungu atau merah padadaun, dan nekrosis. Defisiensi unsur-unsur hara mobil awalnya akan terlihatpada daun yang lebih tua dan/atau daun yang di bawah, sementara defisiensiunsur hara immobil akan terjadi pada daun lebih muda dan/atau daun bagianatas. Keracunan unsur hara sangat sering terjadi karena kelebihan pemakaianpupuk yang ditandai dengan gejala-gejala yang meliputi pertumbuhan tidaknormal berlebihan atau kerdil, klorosis, diskolorasi daun, dan bintik-bintiknekrotik. Apabila unsur hara terjadi kelebihan, maka banyak unsur hara lainyang terhambat penyerapannya sehingga berpotensi menyebabkan alat diagnosa, pengamatan visual mungkin terbatas akibatbanyak faktor yang nmempengaruhinya seperti gejala yang tidak tampak dandefisiensi semu, dan uji tanah dan tanaman akan dibutuhkan untuk verifikasicekaman nutrisi unsur hara. Meskipun begitu, evaluasi gejala-gejala visualdi lapangan merupakan metode yang relatif murah dan cepat untukmendeteksi potensi defisiensi atau keracunan unsur hara pada tanaman, danmenjadi pembelajaran untuk mengidentifikasi gejala-gejala tanaman sertapenyebabnya yang sangat penting untuk pengelolaan dan perbaikankesuburan tanah dan penyelesaian masalah-masalah produksi Glossarium1. DRIS Diagnosis and Recommendation System suatu sistempenilaian dan pemberian rekomendasi yang didasarkan kepada rasio-rasio hubungan antara suatu kation dengan kation yang Gejala defisiensi sympton deficiency gejala yang ditimbulkan padabagian atau seluruh tanaman tumbuhan seperti daun, ranting, ataubatang yang unik yang disebabkan oleh kekurangan atau kekahatanunsur hara tertentu. 92 PROF. DR. IR. SUFARDI, Klorosis clorosis gejala daun yang berwarna kuning menguningakibat kekurangan zar hijau daun karena defisiensi hara tertentu sepertiN, S, Mg, dan Konsumsi mewah luxury consumption penyerapan unsur harakhususnya kalium yang melebihi batas kebutuhan optimum tetapi tidaklagi dikuti oleh peningkatan pertumbuhan dan hasil dan juga tidakmenunjukkan gejala keracunan pada Mobilitas mobility sifat yang menggambarkan dinamika unsur haradi dalam tanaman mobil atau tidak mobil.6. Nekrosis necrosis gejala rusaknya bagian atau organ tanaman akibatmatinya Patogen sekelompok mikroorganisme yang menyebabkan penyakitpada Toksisitas toxicity fenomena morfologi pada jaringan tanaman yangdisebabkan oleh pengaruh dari keracunan unsur hara atau unsur lainnyaakibat Unsur hara mobil yaitu unsur hara yang mudah bergergerak atauberpindah dari jaringan lebih tua ke jaringan lebih mudah seperti N, P,K, Mg, Mo, dan Cl. Gejala defisiensi awal ditandai pada daun Unsur hara tidak mobil immobil yaitu unsur hara yang tidakberpindah daalam jaringan tanaman walaupun kebutuhannya tidakmencukupi seperti Ca, S, Fe, Mn, Zn, Cu, B, dan Mo. Gejala defisiensiterjadi pada daun Daftar PustakaAdewuyi, B., dan K. Chukwu. 2012. Soil Fertility Characteristics, Processesand Management. ICR Wright, Kihraide, Foy, dan Elgin. effects on growth, mineral uptake, and efficiency ratio inred clover cultivars. Agron. J. 70 and Pilbeam. 2007. Handbook of Plant Nutrition. Taylorand Francis Publ. CRS ed. 1994. Nutrient Deficiencies and Toxicities in CropPlants. St. Paul, MN. APS Press. PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 93Bohn, McNeal, and O,connor. 1985. Soil chemistry. JohnWiley & Sons, New YorkBould, C. Hewiit, and Needham. 1984. Diagnosis of Mineral Disordersin Plants. Vol I. Principles. Chemical Publishing, New dan Brady. 2004. The Nature and Properties of Company, New 1978. Diagnostic Criteria for Plants and Soil. Univiversity ofCalifornia, Elmer, and Huber. 2007. Mineral Nutrition andPlant Diseases. Dowwer-Kerel. Publ. R., F. H. Abdelaziz, and M. Jain. 2002. Plant Nutrition. Growth andDiagnosis. Sience 2010. Peranan Air Bagi tanaman. R, Bruebaker, and Ornberg. 2001. A chloride deficient leafspot of WB881 Durum. Soil Sci. Soc. Am. J. 65 Bruckner, and J. Eckhoff. 1998. Critical tissueconcentration and chloride requirements for wheat. Soil 62 E., and Bloom. 2004. Mineral Nutrition of Plants Principlesand Perspectives. 2nd Eddition. John Wiley & Sons, New 1984. Fertilization and mineral nutrition of rice. EMBRAPA-CNPAF/Editora campus, Rio de 2008. The Use of Nutrients in Crop Raton, FL CRC Baligar, and Jones 1991. Growth and mineralnutrition of filed crops. Marcel Dekker, Inc., New 1999. Visual Symptoms of Plant Nutrient Deficiencies. Food andAgriculture Organization, H., dan B. Ellis. 1997. Soil Fertility. 2nd Edition, CRC , Pearce, and Mitchell. 1991. Physiology of crops Iowa State Univ. Press. Ames, IA. 94 PROF. DR. IR. SUFARDI, J., Polacco, Freyermuth, and B. Sattelmacher. of nickel for plant growth and metabolism. Sci. 162 3 S., and S. Fergus L. 2003. Trees, Crops and Soil Fertility Conceptsand Research Methods. Publisher 1992. Symptoms of nutrient deficiencies of Hydophonic and R. Williams. 1999. Alfalfagenotypes differ in their abilityto tolerate zinc deficiency. Plant Soil. 214 1987. Hungry crops A guide to nutrient deficiencies in fieldcrops. Brisbane, Australia Queensland dan Orcutt. 2010. The Physiology of Plants under University, Wiley. Tisdale, Nelson, and Beaton. 1998. Soil Fertilityand Fertilizers An Introduction to Nutrient Management. 6th. Hall, S. dan L. Bradley. 1999. Guide to nutrient and Jasper. 1991. Diagnosis of Nutrient Deficiencies inAlfalfa and Wheat. EB 43, February 1991. Bozeman, MT. MontanaState University B. Wolf., and Mills. 1991. Handbook of Plant Publ. 1998. Plant Nutrition Manual. CRC 2012. Plant Nutrition and Soil Fertility Manual. John Wiley andSons., New Jr., 1998. Plant Nutrition Manual. Boca Raton, FL. CRC T. L. Chapin, dan F. Stuart. 2008. Plant PhysiologicalEcology. The 2nd edition. W. 2003. Physiological Plant Ecology Ecophysiology and StressPhysiology of Functional Groups. P. 2012. Mineral Nutrition of Higher Plants. AcademicPress. London. PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 95McCauley, A. C. Jones, and J. Jacobsen. 2009. Plant Nutrient Functions andDeficiency and Toxicity Symptoms. Montana State University, K. and Kirkby. 1987. Principles of Plant Kluwer Academic C., and Van Reeuwijk. 1989. Clay mineralogy and chemistry ofsoils formed in volcanic material in diverse climatic regions. ISRIC,Wageningen, dan Fritz. 1983. Introductory Plant Physiology. Prentice-Hall, I., and J. B. Jones. 1997. The Handbook of Trace Elements. St. LuciePress,Paterson, J. 2002. The need for copper and zinc supplementation in Beef Questions and Answers, Vol. 8, 3. Bozeman, MT. MontanaState University A. K. 2010. Trace Elements in Soils and Plants. Taylor & Francis, E. 2011. Soil Fertility, Renewal and Preservation. The R. and Power. 2010. Soil Fertility Management for SustainableAgriculture. CRC Lewis Publ. New Z. 1999. Mineral Nutrition of Crops Fundamental Mechanisms andImplications. CRS Publ. and Ross. 2005. Plant physiology. 5th ed. WadsworthPubl. Co., Inc. Boulder, 2002. Properties and management of soils in the tropics. JohnWiley & Sons, New News 2009. High Carbon Dioxide Boosts Plant Respiration,Potentially Affecting Climate And Crops. /releases /2009/02/ E., I. Evans, and D. Penny. 1999. Copper Deficiency Diagnosis andCorrection. Agdex 532-3, September. Retrieved April 7, 2003 fromAlberta. 96 PROF. DR. IR. SUFARDI, 1999. Karakteristika muatan, sifat fisikokimia, dan adsorpsi fosfatserta hasil jagung pada Ultisol dengan muatan berubah akibatpemberian amelioran dan pupuk fosfat. Disertasi Doktor. ProgramPascasarjana Universitas Padjadjaran, L., dan E. Zeiger. 2004. A Companion to Plant Physiology, FifthEdition. et al., 1987. Soil Fertility and Fertilizer. John Wiley and Sons. A., Moraghan, and Whitney. 1993. Sugar beet. In NutrientDeficiencies and Toxicities in Crop Plants. St. Paul, MN. APS 1985. Nutrient Deficiencies and Toxicities in Crop Paul, MN. APS 1993. Wheat and other small grains. In Nutrient Deficienciesand Toxicities in Crop Plants. St. Paul, MN. APS Press. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this A. SanchezCambridge Core - Natural Resource Management, Agriculture, Horticulture and forestry - Properties and Management of Soils in the Tropics - by Pedro A. SanchezNand Kumar Fageria V. C. BaligarCharles Allan JonesBy the year 2050, the world’s population is expected to reach nine billion. To feed and sustain this projected population, world food production must increase by at least 50 percent on much of the same land that we farm today. To meet this staggering challenge, scientists must develop the technology required to achieve an “evergreen” revolution-one that increases crop productivity without degrading natural resources. With 30 percent new material, the updated and revised third edition of Growth and Mineral Nutrition of Field Crops covers all aspects of crop growth and mineral nutrition that contribute to sustainable, high-yield agriculture. Bringing together international scientific knowledge of crop production and the impacts of agriculture on the environment, this book •Includes two new chapters on remediation of heavy-metal contaminated soils and cover crops •Covers theoretical and practical aspects of mineral nutrition of field crops •Provides recommendations for judicious use of fertilizers, which will reduce cost of crop production and enhance high crop yields without risking environmental pollution •Provides growth patterns for annual crops and forages •Includes a handful of color pictures of nutrient deficiencies for easy diagnostic purposes To make the book as practical as possible, each chapter is supported by experimental results and extensive references. A large number of figures and tables are also included to save readers time when researching. The overall emphasis of this reference is on the soil’s ability to sustain high crop yields and a healthy human Barker David J. PilbeamIn 2007, the first edition of Handbook of Plant Nutrition presented a compendium of information on the mineral nutrition of plants available at that time-and became a bestseller and trusted resource. Updated to reflect recent advances in knowledge of plant nutrition, the second edition continues this tradition. With chapters written by a new team of experts, each element is covered in a different manner, providing a fresh look and new understanding of the material. The chapters extensively explore the relationship between plant genetics and the accumulation and use of nutrients by plants, adding to the coverage available in the first edition. The second edition features a chapter on lanthanides, which have gained importance in plant nutrition since the publication of the first edition, and contains chapters on the different mineral elements. It follows the general pattern of a description of the determination of essentiality or beneficial effects of the element, uptake and assimilation, physiological responses of plants to the element, genetics of its acquisition by plants, concentrations of the element and its derivatives and metabolites in plants, interaction of the element with uptake of other elements, diagnosis of concentrations of the element in plants, forms and concentrations of the element in soils and its availability to plants, soil tests and fertilizers used to supply the element. The book demonstrates how the appearance and composition of plants can be used to assess nutritional status and the value of soil tests for assessing nutrition status. It also includes recommendations of fertilizers that can be applied to remedy nutritional deficiencies. These features and more make Handbook of Plant Nutrition, Second Edition a practical, easy-to-use reference for determining, monitoring, and improving the nutritional profiles of plants MengelErnest A. KirkbyHarald Kosegarten Appel ThomasThis is the 5th edition of a well-established book Principles of Plant Nutrition which was first published in 1978. The same format is maintained as in previous editions with the primary aim of the authors to consider major processes in soils and plants that are of relevance to plant new edition gives an up-to-date account of the scientific advances of the subject by making reference to about 2000 publications. An outstanding feature of the book, which distinguishes it from others, is its wide approach encompassing not only basic nutrition and physiology, but also practical aspects of plant nutrition involving fertilizer usage and crop production of direct importance to human nutrition. Recognizing the international readership of the book, the authors, as in previous editions, have attempted to write in a clear concise style of English for the benefit of the many readers for whom English is not their mother tongue. The book will be of use to undergraduates and postgraduates in Agriculture, Horticulture, Forestry and Ecology as well as those researching in Plant MarschnerAn understanding of the mineral nutrition of plants is of fundamental importance in both basic and applied plant sciences. The Second Edition of this book retains the aim of the first in presenting the principles of mineral nutrition in the light of current advances. This volume retains the structure of the first edition, being divided into two parts Nutritional Physiology and Soil-Plant Relationships. In Part I, more emphasis has been placed on root-shoot interactions, stress physiology, water relations, and functions of micronutrients. In view of the worldwide increasing interest in plant-soil interactions, Part II has been considerably altered and extended, particularly on the effects of external and interal factors on root growth and chapter 15 on the root-soil interface. The second edition will be invaluable to both advanced students and researchers.
MOLdapat berfungsi sebagai perombak bahan organik dansebagai pupuk cair melalui proses fermentasi. Faktor utama penyebab maraknya penggunaan pupuk kimia yaitu mudah ditemui, cepat respon dan unsur hara Menyediakan unsur hara mikro bagi tanaman. 2. Menggemburkan tanah. 3. Memperbaiki tekstur dan struktur tanah. 4. Meningkatkan porositas
ilustrasi Pengurai ialah organisme seperti bakteri tanah yang dapat mengurai bahan organik. - Kids, apa yang kamu ketahui tentang pengurai atau dekomposer? Menurut KBBI, pengurai adalah organisme seperti bakteri tanah dan jamur yang mengurai bahan organik. Nah, organisme yang sudah mati akan diuraikan oleh pengurai untuk dikembalikan ke tanah dan menjadi unsur hara bagi untuk pertumbuhan. Pengurai terdapat pada setiap jenis ekosistem, baik di hutan, gurun, padang rumput, air laut, air tawar, atau kutub. Tahu enggak? Tanpa adanya pengurai maka keseimbangan alam akan terganggu dan bisa merusak ekosistem. Yuk, kita cari tahu sama-sama apa saja fungsi pengurai dalam ekosistem, ya! 1. Menyediakan Ruang Baru di Biosfer Menurut Biology Online dalam pengurai merupakan pembersih ekologis yang membantu menciptakan ruang baru di biosfer. Makhluk hidup yang mati dan membuang kotoran meninggalkan sisa-sisa di semua tempat di permukaan bumi. Baca Juga Contoh Hak dan Kewajiban Terhadap Lingkungan dan Sumber Energi, Apa Saja? Hal ini jika dibiarkan akan memenuhi ruangan di muka bumi. Nah, pengurai berfungsi untuk membersihkan sisa-sisa organisme tersebut. Sehingga tunas pohon baru dan lantai hutan menjadi bersih dan memiliki ruang untuk tumbuh. 2. Menjaga Kestabilan Ekosistem Drazen Nesic ilustrasi fungsi pengurai yaitu menjaga kestabilan ekosistem. Salah satu fungsi pengurai dalam ekosistem adalah menjaga kestabilan ekosistem, Kids. Pengurai bertugas menguraikan senyawa sederhana yang dibutuhkan, seperti fosfor, nitrogen, karbon, dan air. Unsur tersebut memiliki peran penting bagi makhluk hidup untuk pembentukan tubuh. 3. Menguraikan Senyawa Organik Menguraikan senyawa organik merupakan fungsi utama dari pengurai dalam ekosistem. Baca Juga Mengenal 5 Contoh Ekosistem Buatan dan Penjelasannya Kotoran dan organisme mati ialah sisa-sisa makhluk hidup yang tersususn dari senyawa organik kompleks, Kids. Agar organik kompleks bisa diserap oleh alam, pengurai berperan dengan mengubahnya menjadi bentuk yang lebih sederhana, ya. 4. Mendaur Ulang Nutrisi Melansir dari para ilmuwan mengatakan bahwa energi yang ada di alam bersifat kekal. Artinya, bahwa energi enggak bertambah atau enggak berkurang, Kids. Nah, hal ini berkaitan dengan fungsi pengurai dalam ekosistem. Setelah pengurai membersihkan sisa-sisa makhluk hidup dan organisme, maka ia akan mengembalikan nutrisi ke alam. Nah, sekarang sudah tahu ya, apa saja fungsi pengurai atau dekomposer dalam ekosistem, Kids. - Ayo kunjungi dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani dunia pelajaran anak Indonesia. Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Pupukorganik cair nutrisi tanaman dengan formula khusus dari bahan - bahan organik yang aman, ramah lingkungan yang Insya Allah berfungsi untuk : - Menyediakan unsur hara makro dan mikro lengkap bagi tanaman. - Merangsang pertumbuhan, pembuangan, dan pembuahan tanaman. - Meningkatkan kualitas dan kuantitas bunga dan buah.
Jamur dan bakteri adalah contoh pengurai yang memainkan peran penting di alam. Mereka memecah bahan mati yang tidak digunakan dan mengubahnya menjadi nutrisi di tanah, yang digunakan tanaman untuk tumbuh. Pengurai adalah bagian penting dari rantai makanan. Pengurai adalah organisme yang menguraikan, atau memecah, bahan organik seperti sisa-sisa organisme mati. Pengurai atau dekomposer termasuk bakteri dan jamur. Organisme ini melakukan proses pembusukan, yang semua makhluk hidup alami setelah kematian. Dekomposisi adalah proses penting karena memungkinkan bahan organik untuk didaur ulang dalam suatu ekosistem. Jamur, seperti pada gambar di atas, adalah sejenis jamur dan berperan dalam dekomposisi. Pengurai sangat penting untuk ekosistem apa pun. Jika mereka tidak berada di ekosistem, tanaman tidak akan mendapatkan nutrisi penting, dan materi mati dan limbah akan menumpuk. Jenis Pengurai Ada dua jenis pengurai, pemulung dan pengurai. Pemulung adalah binatang yang menemukan binatang atau tumbuhan mati dan memakannya. Sementara mereka memakannya, mereka memecahnya menjadi potongan-potongan kecil. Dalam contoh ini, lalat, tawon, dan kecoak adalah pemulung. Cacing tanah juga pemulung, tetapi mereka hanya menghancurkan tanaman. Setelah pemulung selesai, pengurai mengambil alih, dan menyelesaikan pekerjaan. Banyak jenis pengurai bersifat mikroskopis, artinya mereka tidak dapat dilihat tanpa mikroskop. Yang lain, seperti jamur, bisa dilihat. Berbagai jenis pengurai melakukan pekerjaan yang berbeda dalam ekosistem. Fungsi Pengurai Pengurai memainkan fungsi penting dalam setiap ekosistem. Tanpa pengurai, organisme mati tidak akan dipecah dan didaur ulang menjadi makhluk hidup lainnya. Namun, alasan pengurai membusukan hanya karena mereka perlu bertahan hidup. Pengurai adalah heterotrofik, yang berarti mereka mendapatkan energi dari menelan bahan organik. Organisme mati menyediakan nutrisi bagi pengurai seperti bakteri dan jamur untuk digunakan untuk tumbuh dan berkembang biak, menyebarkan spesies mereka sendiri. Efek samping dari kebutuhan dasar ini untuk bertahan hidup adalah bahwa bahan organik dan nutrisi bersepeda di seluruh ekosistem saat organisme lain mengonsumsi bakteri dan jamur. Rantai makanan dimulai dengan energi dari matahari, yang ditangkap oleh tanaman dan diubah menjadi bahan bakar melalui fotosintesis. Konsumen primer memakan tumbuhan, dan konsumen sekunder dan tersier memakan konsumen primer. Pada akhir rantai, pengurai berfungsi sebagai “awak pembersihan” – mereka mengonsumsi bangkai hewan mati, membusukan bahan tanaman, dan produk limbah dari anggota ekosistem lainnya. Cacing tanah, misalnya, mengambil tanah dan mikroorganisme dan mengeluarkan limbah yang diisi dengan nutrisi, yang ditambahkan ke tanah. Jamur menyerap nutrisi dari tanaman dan hewan yang mereka konsumsi sambil melepaskan enzim yang memecah bahan organik mati. Perbedaan Pengurai dan Detritivora Beberapa organisme melakukan fungsi serupa sebagai pengurai, dan kadang-kadang disebut dekomposer, tetapi secara teknis detritivora. Perbedaannya terletak pada cara pengurai dan detritivora memecah bahan organik. Detritivora harus mencerna bahan organik di dalam tubuh mereka untuk memecahnya dan mendapatkan nutrisi darinya. Pengurai tidak perlu mencerna bahan organik secara internal untuk memecahnya; sebaliknya, mereka dapat memecah materi melalui reaksi biokimia. Contoh organisme detritivora termasuk invertebrata seperti cacing tanah, kutu kayu, bintang laut, siput, dan kepiting fiddler. Perbedaan Pengurai dan Pemulung Pemulung adalah yang pertama tiba di jasad organisme yang mati, dan mereka langsung memakan tumbuhan dan hewan yang mati. Setelah pemulung selesai dengan sisa-sisa, pengurai dan detritivora mengambil alih dan memakan bagian-bagian yang ditinggalkan pemulung. Banyak predator akan mengais sesekali; contoh-contoh pemulung kadang-kadang termasuk singa, serigala, serigala, rakun, dan opossum. Burung nasar adalah pemulung obligat, artinya pemulung adalah cara mereka mendapatkan semua makanan mereka. Mereka adalah satu-satunya anggota kingdom hewan yang harus mengais untuk makan. Tahapan Dekomposisi Ketika suatu organisme mati dan pengurai melakukan pekerjaan dekomposisi, organisme tetap melalui lima tahap pembusukan fresh, mengasapi, pembusukan aktif, pembusukan lanjut, dan kering / sisa-sisa. Ada dua proses utama yang terjadi pada organisme yang membusuk autolisis dan pembusukan. Autolisis adalah ketika enzim seluler dalam tubuh organisme mati memecah sel dan jaringan, sedangkan pembusukan adalah ketika mikroba tumbuh dan bereproduksi di seluruh tubuh setelah kematian. Berikut ini ringkasan singkat dari lima tahap. Fresh Tahap ini dimulai segera setelah jantung organisme berhenti berdetak. Dengan tidak ada lagi oksigen yang masuk ke dalam tubuh dan penumpukan karbon dioksida, autolisis mulai terjadi. Pembusukan juga mulai terjadi. Mengasapi Karena pembusukan, penumpukan gas terjadi dan sisa-sisa organisme tampak membengkak dalam apa yang dikenal sebagai tahap mengasapi. Beberapa gas dan cairan dibersihkan dari tubuh. Pembusukan aktif Sisa-sisa kehilangan massa, dan pencairan dan disintegrasi jaringan mulai terjadi. Bakteri menghasilkan bahan kimia seperti amonia, hidrogen sulfida, dan metana, yang menyebabkan bau yang kuat. Pembusukan Lanjutan Organisme telah kehilangan banyak massa, sehingga tidak banyak yang tersisa untuk diurai. Jika organisme berada di atau di dalam tanah, tanah di sekitarnya akan menunjukkan peningkatan nitrogen, nutrisi penting bagi tanaman. Kering / Tersisa Pada tahap ini, hanya kulit kering, tulang rawan, dan tulang yang tersisa. Pertumbuhan tanaman dapat terjadi di sekitar sisa-sisa karena peningkatan tingkat nutrisi dalam tanah. Akhirnya, hanya tulang-tulang organisme yang akan tersisa. Contoh Pengurai Kumbang, cacing tanah, dan kaki seribu adalah contoh pengurai di gurun. Sedikit jenis pengurai didalam air, misalnya adalah jenis bakteri. Terdapat juga pemulung seperti kerang, kepiting, udang air tawar, lobster dan cacing. Di hutan terdapat banyak pengurai misalnya, cacing tanah, bakteri, siput, keong, dan jamur. Gagak Kutub adalah contoh pemulung di Kutub yang makan bangkai yang bagian dari hewan mati. Bakteri Bakteri adalah organisme mikroskopis, uniseluler yang ditemukan hampir di mana-mana di Bumi, termasuk di dalam tubuh manusia. Ketika suatu organisme mati, ia menyediakan banyak nutrisi bagi bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak, dan mereka menjadi banyak dalam proses pembusukan selama dekomposisi. Bakteri sendiri merupakan penyebab penyakit dan bahkan kematian ketika mereka menginfeksi organisme. Penyakit serius dan seringkali fatal seperti tipus, TBC, dan kolera disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri yang membunuh inangnya akhirnya secara tidak sengaja memberikan nutrisi untuk bakteri lain selama dekomposisi. Jamur Jamur adalah pengurai utama di banyak lingkungan. Beberapa contoh jamur adalah ragi, jamur, dan jamur. Jamur memiliki hifa, yang merupakan filamen bercabang, dan hifa ini mampu memasuki bahan organik, membuat jamur pengurai efektif. Jamur peluruhan kayu memiliki enzim spesifik yang mencerna senyawa dalam kayu, dan merupakan pengurai utama di hutan. Faktanya, jamur peluruhan kayu adalah satu-satunya produsen enzim ini, sehingga mereka memainkan peran yang sangat penting dalam dekomposisi. Peranan Pengurai Pengurai memainkan peran penting dalam rantai makanan dan memberikannya sifat siklus. Tumbuhan membutuhkan sinar matahari dan nutrisi dalam tanah untuk fotosintesis, dan pengurai bertanggung jawab untuk mengembalikan nutrisi dari bahan organik mati ke tanah; makhluk hidup di awal rantai makanan bergantung pada proses di akhir rantai. Unsur-unsur seperti karbon, nitrogen, dan fosfor memasuki rantai makanan saat tanaman mendapatkannya dari tanah. Hewan memperoleh zat ini dengan memakan tanaman atau hewan lain. Melalui proses dekomposisi atau mineralisasi, pengurai, khususnya bakteri, mengembalikan elemen-elemen ini ke tanah dalam keadaan anorganik mereka, sehingga mereka terus-menerus didaur ulang melalui ekosistem.
Didalam tanah banyak organisme pengurai baik makro maupun mikro. Pupuk organik terbentuk karena kerjasama organisme pengurai dengan cuaca serta perlakuan manusia. dan ayam. Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan - bahan anorganik di
tXkyr8. u45t2kcxre.pages.dev/226u45t2kcxre.pages.dev/307u45t2kcxre.pages.dev/109u45t2kcxre.pages.dev/40u45t2kcxre.pages.dev/382u45t2kcxre.pages.dev/282u45t2kcxre.pages.dev/204u45t2kcxre.pages.dev/260u45t2kcxre.pages.dev/363
pengurai berfungsi menyediakan unsur hara bagi